Mekkah (ANTARA News) - Amirul Haj Suryadharma Ali meminta seluruh petugas bekerja lebih keras lagi dalam rangka mempersiapkan kegiatan wukuf jemaah haji di Arafah, karena merupakan klimaks dari pelayanan yang diberikan kepada jemaah haji.

"Seluruh petugas harus bekerja lebih keras lagi, walau selama ini saya tahu sudah bekerja keras, bahkan harus tidur sampai larut malam, " ucap Amirul Haj saat memberikan pengarahan dalam rapat persiapan Armina, di Daker Mekkah, Kamis.

Menurut Amirul Haj Suryadharma Ali, pelayanan wukuf adalah klimaks dari pelayanan, jadi jika pelayanan ini tidak sesuai dengan harapan jemaah haji, maka seluruh pelayan yang telah kita berikan, seakan tidak ada gunanya. "Ini tuntutan pekerjaan yang harus kita lakukan bersama dengan sebaik-baiknya," ujar Suryadharma Ali.

Amirul Haj yang juga Menteri Agama meminta kepada petugas untuk memperhatikan betul saat pemberangkatan jemaah dari Mekkah ke Arafah, jangan sampai ada jemaah yang tertinggal.

"Lakukan pengecekan betu-betul ke pondokan-pondokan jemaah, dan pastikan seluruh jemaah telah terangkut ke Arafah," ujarnya.

Jangan sampai, kata Menag, jemaah tidak tahu lokasi pondokannya atau maktabnya. Petugas harus menyampaikan informasi ini kepada jemaah secara jelas, dan berulang-ulang," ucapnya.

Menag berharap agar petugas memprediksi adanya penghuni gelap di tenda-tenda jemaah.

"Jangan sampai, adanya penghuni gelap itu menyebabkan jemaah haji kita menjadi terlantar," tegasnya.

Selama layanan di Armina, kata Menag, pengadaan makanan/katering merupakan hal yang vital dan harus mendapat perhatian yang lebih baik. "Usahakan antrian jemaah mengambil makanan tidak terlalu panjang dan terlalu lama," katanya.

Kontrol dengan sebaik-baiknya, kata Menag, mutu makanan jemaah selama berada di Armina, mulai dari bahan baku, proses pembuatan, dan proses pendistribusiannya, dengan melibatkan tim kesehatan. "Jangan sampai ada jemaah yang tidak mendapat makan," tambahnya.

Menag meminta agar kontrol makanan untuk jemaah dilakukan dengan ketat. "Jangan sampai ada jemaah sampai terkena diare, karena makanan yang tidak sehat," tegas Amirul haj.

Kepada tim kesehatan, Menag berharap, agar lebih sigap lagi dalam memberikan layanan kesehatan. Jemaah yang sakit agar disiapkan safari wukuf. (E001/K004)