Warga Diimbau Gunakan Jalur Resmi Pemberangkatan Haji
11 November 2010 02:07 WIB
Ribuan umat muslim melakukan Tawaf (mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali) ketika melaksanakan Ibadah Umrah di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (15/10) dini hari. Menjelang pelaksanaan Ibadah Haji, jutaan umat muslim dari berbagai penjuru dunia mulai berdatangan ke Mekkah dan Madinah. (ANTARA/Saptono)
Makassar (ANTARA News) - Warga yang berencana untuk menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah diimbau untuk menggunakan jalur resmi yaitu pendaftaran melalui kantor Kementerian Agama di setiap daerah.
Kepala Bidang Haji, Zakat dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Syahrul Yali, di Makassar, Rabu, mengatakan, penggunaan jalur resmi ini untuk meminimalisir terjadinya penipuan terhadap warga yang akan ke tanah suci.
"Jika menggunakan jalur yang resmi, yakni mulai dari pendaftaran di kantor Kementerian Agama (Kemnag) di masing-masing kabupaten atau kota, pasti lebih aman dan tidak akan ada penipuan," tuturnya.
Ia mengaku, konsekuensi mengikuti jalur resmi memang membutuhkan waktu yang cukup lama karena masih harus menunggu giliran sesuai nomor urut dalam daftar tunggu.
Menurut dia, banyak oknum yang mengatasnamakan biro perjalanan Haji yang menggunakan kesempatan untuk melalukan penipuan, mengingat banyak warga yang sangat ini berangkat ke Tanah Suci.
Umumnya, kata dia, banyak warga dari daerah yang cukup terpencil yang menjadi korban penipuan ini.
"Banyak warga yang memilih menggunakan jasa biro perjalanan Haji dengan alasan bisa berangkat ke Tanah Suci lebih cepat tanpa harus menunggu realisasi daftar tunggu," ujarnya.
Kosekuensinya adalah warga yang menggunakan biro perjalanan Haji harus mengeluarkan biaya yang lebih besar dibanding melalui jalur resmi.
"Untung saja jika biro perjalanan yang dipilih benar-benar bisa mengantarkan warga untuk berangkat ke Mekkah," katanya menambahkan.
Ia mengatakan, banyak juga yang melakukan penipuan, dimana warga tidak diantar hingga ke Mekkah melainkan hanya sampai di Jakarta. (ANT-103/K004)
Kepala Bidang Haji, Zakat dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Syahrul Yali, di Makassar, Rabu, mengatakan, penggunaan jalur resmi ini untuk meminimalisir terjadinya penipuan terhadap warga yang akan ke tanah suci.
"Jika menggunakan jalur yang resmi, yakni mulai dari pendaftaran di kantor Kementerian Agama (Kemnag) di masing-masing kabupaten atau kota, pasti lebih aman dan tidak akan ada penipuan," tuturnya.
Ia mengaku, konsekuensi mengikuti jalur resmi memang membutuhkan waktu yang cukup lama karena masih harus menunggu giliran sesuai nomor urut dalam daftar tunggu.
Menurut dia, banyak oknum yang mengatasnamakan biro perjalanan Haji yang menggunakan kesempatan untuk melalukan penipuan, mengingat banyak warga yang sangat ini berangkat ke Tanah Suci.
Umumnya, kata dia, banyak warga dari daerah yang cukup terpencil yang menjadi korban penipuan ini.
"Banyak warga yang memilih menggunakan jasa biro perjalanan Haji dengan alasan bisa berangkat ke Tanah Suci lebih cepat tanpa harus menunggu realisasi daftar tunggu," ujarnya.
Kosekuensinya adalah warga yang menggunakan biro perjalanan Haji harus mengeluarkan biaya yang lebih besar dibanding melalui jalur resmi.
"Untung saja jika biro perjalanan yang dipilih benar-benar bisa mengantarkan warga untuk berangkat ke Mekkah," katanya menambahkan.
Ia mengatakan, banyak juga yang melakukan penipuan, dimana warga tidak diantar hingga ke Mekkah melainkan hanya sampai di Jakarta. (ANT-103/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: