Mekkah (ANTARA News) - Wakil Amirul Haj Hasyim Muzadi mengajak seluruh jemaah haji Indonesia untuk membaca qunut nazilah saat shalat di Masjidil Haram agar bangsa Indonesia terlepas dari berbagai bencana alam, karena tak ada kekuatan lain selain meminta kepada Allah.

Pernyaaan itu disampaikan Hasyim tatkala melihat dari dekat pemondokan jemaah haji di kawasan Mahbas Jin, Mekkah dan beberapa tempat lain. Selasa siang, Hasyim mendampingi Menang Suryadharma Ali berkunjung ke beberapa pondokan dan transportasi di seputar kota Mekkah.

Menag mendapat gambaran umum tentang keadaan sesungguhnya pondokan yang ditempati jemaah haji Indonesia, termasuk transportasi yang dinilai mulai membaik.

Tatkala meninjau Sektor 10 di kawasan Hafair, menteri mendapat penjelasan tentang kondisi yang ditempati jemaah dari Jawa Barat, Kalimantan Timur dan Makassar. Di pondokan tersebut, tatkala menteri berada di lantai 9 bersama wakil amirul haj, Hasyim Muzadi diminta berdoa oleh jemaah dari Kaltim agar mereka dapat dimudahkan dalam menjalankan ibadah pada puncak haji, yaitu pada wukuf 15 Nopember nanti.

Hasyim pun membacakan doa yang lantas diamini jemaah dari Kaltim. Menag Suryadharma Ali yang mendengar Hasyim memimpin doa, ikut menangkat tangan dan mengamini bersama petugas PPIH di tempat tersebut.

Usai membaca doa, Hasyim mengingakan pula agar jemaah ikut shalat jenazah karena banyak di antara para korban letusan Gunung Merapi yang tak sempat dishalatkan. Karena itu, jangan lupa ketika di Masjidil Haram agar jemaah melakukan shalat jenazah ditambah dengan shalat lain secara perorangan dengan membaca qunut nazilah.

"Bencana gunung berapi satu saja sudah begitu. Apa lagi gunung lain juga ikut menunjukkan gejala aktivitasnya sekarang ini," ucap Hasyim.

Untuk mencegah itu, tak ada kekuatan lain selain minta kepada Allah agar bangsa Indonesia dapat dihindari dari malapetaka lebih luas.

Usai meninjau pondokan tersebut, Menang Suryadharma Ali dan rombongan menyempatkan pula salah satu pondokan di kawasan Hafair, rumah 1002. Pondokan milik Mujafar Bataji ini selalu memprioritaskan bagi jemaah Indonesia tiap tahun.

Pemilik pondokan selalu memberi makan cuma-cuma bagi seluruh jemaah yang mondok di hotel tersebut. Selain itu, Mujafar pun selalu memberi hadiah 1 kg kurma bagi setiap jemaah tatkala kembali ke tanah air.

Menag mengaku bergembira bahwa masih ada orang yang punya pondokan memberi perhatian demikian besar bagi jemaah asal tanah air. Di pondokan tersebut ada 10.150 orang. Jika dihitung biaya makan sehari tiga kali dengan biaya sewa pondokan, tentu pemilik pondok tersebut tak mendapat untung.(*)
(ANT/R009)