Makassar (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pemberlakuan PPKM darurat Jawa-Bali memberikan dampak positif karena dapat mencegah terjadinya penularan COVID-19 dari luar Sulsel.

Andi Sudirman Sulaiman ikut menyambut baik pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali, baik mobilitas warga dari Jawa-Bali maupun sebaliknya dapat dikurangi.

“Memang dengan PPKM Darurat Jawa dan Bali, itu memang harus kita lakukan supaya kita di wilayah luar Jawa dan Bali, tidak menjadi tempat imported case dari kasus-kasus yang datang dari luar,” ujarnya di Palopo, Sabtu.

Terjadinya lonjakan kasus di Sulsel khususnya di Makassar, diakui Plt. Gubernur Sulsel, salah satunya berasal dari luar Sulsel.

Baca juga: Plt. Gubernur Sulsel ajak ikhtiar dan perbanyak doa cegah COVID-19

Baca juga: Seratusan penyandang disabilitas di Sulsel jalani vaksinasi COVID-19


Ia menjelaskan melihat peningkatan kasus yang terjadi, Pemprov Sulsel akan melakukan evaluasi terkait penanganan yang dilakukan. Termasuk pula memperhatikan manfaat dari PPKM Darurat yang diberlakukan di Jawa-Bali terhadap kondisi di Sulsel.

Sulsel sendiri, kata dia, selain menerapkan PPKM Mikro dengan pengawalan yang ketat melalui pintu-pintu masuk, seperti bandara dan pelabuhan, Pemprov juga melakukan koordinasi intensif dengan kota/kabupaten.

Andi Sudirman menekankan kepada masyarakat menghindari acara yang mengumpulkan banyak orang dan lebih memilih menggunakan fasilitas media melalui virtual bisa menjadi pilihan dalam mendukung upaya menghentikan penyebaran COVID-19.*

Baca juga: Kasus harian COVID-19 Sulsel melonjak drastis, tembus 212 kasus

Baca juga: Kasus positif COVID-19 Sulsel bertambah 100 orang