Medan (ANTARA) - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, pada tahun 2020, sudah merehabilitasi lahan seluas 3,81 hektare sebagai komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan.

"Total rehabilitasi seluas 3,81 hektare pada 2020 itu sudah melebihi target rencana reklamasi PTAR 2017-2021 yang telah disetujui Kementerian ESDM yakni 3,34 hektare, " ujar Direktur Hubungan Eksternal PTAR Sanny Tjan, Jumat.

Baca juga: Agincourt bantu uji cepat virus corona di Tapanuli Selatan Sumut

Dia mengatakan itu di acara penutupan, sekaligus acara puncak Seminar Virtual Hari Lingkungan Hidup 2021yang bertema Keanekaragaman Hayati yang Lestari adalah Kunci.

Seminar itu dihadiri Bupati Tapanuli Selatan H. Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, Kepala Inspektur Tambang Direktur Tambang Ditjen Minerba Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) Dr Lana Saria, Kepala Dinas ESDM Sumut, Zubaidi dan Senior Manager Processing PTAR Wira Dharma Putra.

Baca juga: Dukung penanganan COVID-19, Tambang Martabe beri bantuan Rp2,3 miliar

Seminar menghadirkan dua pembicara yakni Inspektur Tambang Ahli Muda KESDM Jajat Sudrajat dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut Tengku Amri Fadli dengan moderator Manager Environmental PTAR Mahmud Subagya.

Selain rehabilitasi lahan, pada tahun 2020, PTAR juga melakukan stabilisasi lahan seluas 35,5 hektare dengan tanaman tutupan dan telah menanam 2.886 bibit.

Departemen Lingkungan PTAR juga telah menyiapkan total 5.828 bibit dari 45 spesies tanaman di fasilitas pembibitan (nursery) perusahaan.

Baca juga: Tambang Emas Martabe sumbang alat kesehatan bagi paramedis di Sumut

"Hari ini, PTAR juga menyerahkan 500 bibit sengon, trembesi dan waru kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, " katanya.

Sebagai pertambangan emas berkelas dunia dan menerapkan bisnis yang berkelanjutan, ujar Sanny Tjan, pengelolaan lingkungan di Tambang Emas Martabe hingga saat ini sudah memenuhi seluruh kewajiban oleh pemerintah pusat dan daerah.

Meliputi berbagai aspek seperti pengelolaan air, tailings, pemantauan udara, hingga rencana penutupan tambang yang aman dan stabil.

Kepala Inspektur Tambang Direktur Tambang, Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Lana Saria mengatakan, ke depannya, KESDM akan melakukan peningkatan kontribusi industri pertambangan terhadap pelestarian keanekaragaman hayati di antaranya melalui reklamasi, rehabilitasi, dan sebagainya.

"Keanekaragaman hayati yang lestari merupakan kunci terciptanya keseimbangan ekosistem, memberikan manfaat bagi kehidupan, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi polusi udara, serta sumber pangan," ujar Lana.

Bupati Tapanuli Selatan Dolly Putra Parlindungan Pasaribu mengapresiasi upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan PTAR.

"Namun, saya berharap PTAR juga mengajak pemangku kepentingan lainnya, terutama masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati, agar optimal," ujar Dolly.