Kendari (ANTARA News) - Pemulangan jemaah haji Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tiba di daerah masing-masing sudah mencapai 85 persen dari jumlah kuota haji 2009 sebanyak 1.705 orang.

"Pada kloter pertama dan kedua (21 dan 23) yang tergabung dalam Debarkasi Makassar, jemaah haji Sultra yang semuanya dari Kota Kendari sebanyak 530 orang sudah tiba di tempat masing-masing," kata

Kepala Seksi Penyuluhan Haji Depag Provinsi Sultra, H Kadir Azis, di Kendari, Selasa.

Ia mengatakan sebelum jemaah haji asal Kota Kendari tiba pada hari Senin (21/12), jemaah Asal Kabupaten Muna yang jumlahnya 74 orang, termasuk petugas kesehatan sudah tiba dengan selamat.

"Khusus jemaah dari Kabupaten Bombana, Konawe Selatan, dan Konawe Utara yang tergabung dalam satu kloter penerbangan dengan jumlah seluruhnya 350 orang itu rencananya baru tiba di Kota Kendari Rabu (23/12)," katanya.

Sementara itu, jemaah haji asal Kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara yang jumlahnya hampir 50 persen dari total jemaah Sultra yang berangkat tahun 2009.

Setelah bermalam sehari di Asrama Haji Sudiang Makassar, kemudian mereka pulang menggunakan angkutan darat menuju penyeberangan kapal feri di Bajoe Kabupaten Bone ke Kabupaten Kolaka (Sultra).

Begitu pula dengan jemaah haji dari Kabupaten Buton, Baubau, dan Wakatobi, proses pemberangkatannya juga menggunakan Kapal Pelni dari Pelabuhan Kota Makassar menuju Pelabuhan Murhum Baubau.

Suasana penjemputan jemaah haji asal Kota Kendari dan kabupaten lain di Sultra tampak semrawut (kacau balau), terutama saat jemaah haji tiba di Bandara Kendari yang tidak lagi terawasi secara ketat oleh petugas, sebab para penjemput langsung mengambil keluarganya saat turun dari pesawat.

Apalagi, jemaah haji tidak lagi dijemput di Asrama Haji Lepo-Lepo, sehingga petugas sulit membatasi ribuan penjemput langsung ke bandara.

Menyinggung tentang daftar tunggu calon haji (calhaj), ia mengatakan angkanya sudah mencapai 6.000-an orang.

"Jika dihitung-hitung secara matematika, dengan kuota haji Sultra setiap tahun hanya berkisar 1.600-1.700-an, maka angka ini baru akan habis empat hingga lima tahun tahun mendatang," katanya.

Namun, jika dalam daftar tunggu tersebut, terdapat calhaj yang sudah menunaikan haji dan mendaftar lagi, maka mereka tidak akan diberangkatkan dan diprioritaskan kepada mereka yang belum sama sekali menunaikan rukun Islam kelima tersebut.(*)