Surabaya (ANTARA News) - Seorang haji dari kelompok terbang (Kloter) 51 asal Kota Mojokerto H. Yahya bin Rislan Ikhsan (56), meninggal dunia setelah datang dari Tanah Suci pada siang harinya.

"Saya bersama suami datang pada Minggu (20/12) pukul 05:51 WIB di Bandara Juanda Surabaya dan tiba di Mojokerto sekitar pukul 12:00 WIB," kata Hj. Sofi, istri almarhum, kepada ANTARA per telepon dari Surabaya, Selasa.

Setiba di rumah, katanya, suaminya langsung menerima tamu hingga pukul 23:00 WIB. H. Yahya diduga meninggal karena kecapekan, apalagi ia menderita penyakit jantung.

"Saya sempat menganjurkan dia untuk minum air zamzam, namun tidak dihabiskan dan diberikan kepada saya, lalu saya berpamitan untuk istirahat lebih dulu," katanya.

Selang beberapa menit kemudian, kata Hj. Sofi, sumainya itu sempat menghampirinya. "Saat itu, saya sudah tertidur, kemudian terbangun karena kaget, namun saya justru melihatnya suami saya sedang sakaratul maut. Innalillahi wa inna ilahi rojiun," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Dokumen PPIH Debarkasi Surabaya, Hj. Hikmah Rahman, memiliki pengalaman dengan pria yang menjabat sebagai Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Mojokerto itu menjelang keberangkatan.

"Sejak awal mendekati keberangkatan, H. Yahya sebenarnya sudah memberi isyarat ketika sedang mengurus persyaratan pemberangkatan ke Tanah Suci," katanya.

Ia mengutip ucapan H. Yahya, "Ibu akan menyesal kalau tidak memberangkatkan saya."

"Ucapan itu ternyata isyarat bahwa itulah haji terakhir almarhum. Semoga, amalnya diterima oleh Allah Swt. dan dosanya diampuni," katanya.

Menanggapi kejadian itu, anggota Humas PPIH Debarkasi Surabaya H.N.Y. Shirotol Mustaqim mengimbau masyarakat untuk memberi kesempatan kepada jemaah haji yang baru datang untuk beristirahat memulihkan tenaga.

"Karena itu, jangan langsung melakukan ziarah haji, tapi tunggu sampai sekiranya mereka sudah cukup beristirahat untuk memulihkan kesehatannya," katanya.(*)