Pemda DIY segera bentuk Satgas Oksigen
1 Juli 2021 20:52 WIB
Ilustrasi. Petugas Sudin Sumber Daya Air DKI Jakarta memindahkan tabung oksigen ke bak truk di salah satu pabrik pengisian oksigen kawasan Cakung, Jakarta, Kamis (1/7/2021). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.)
Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta segera membentuk Satuan tugas (satgas) Oksigen yang nantinya memiliki tugas memastikan ketersediaan tabung oksigen di provinsi tersebut.
"Saya sudah minta Asisten II untuk memimpin Satgas Oksigen," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.
Baca juga: Pemda DIY meniadakan kegiatan kedinasan munculkan kerumunan
Menurut Aji, ada dua organisasi perangkat daerah yang akan menjadi penggerak utama Satgas Oksigen yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag DIY) dan Dinas Kesehatan (Dinkes DIY).
"Nanti 'leading'-nya ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Kesehatan," kata Aji.
Seperti diketahui sejumlah rumah sakit, termasuk di DIY sempat kesulitan mendapatkan tabung oksigen. Mereka bahkan harus mencari hingga keluar pulau.
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Mohammad Komarudin menjelaskan bahwa pada pekan lalu pasokan oksigen menipis.
"Beberapa waktu lalu kita ketar ketir dengan pasokan oksigen, bahkan Sabtu, Minggu sampai Senin kemarin (pekan lalu) itu patokan hitungan jam," ujar Komarudin.
Karena persediaan yang mengkhawatirkan itu, pihaknya kemudian mencari oksigen ke sejumlah tempat lain, bahkan hingga ke Denpasar, Bali.
"Kita ngangsu (ngangkut), ke mana pun yang penting dapat. Kami mendatangkan ada suplier baru, tidak hanya PT Samator. PT Samator terbatas harus berbagi dengan berbagai rumah sakit," ujarnya.
"Kita datangkan dari Surabaya bahkan Denpasar. Satu truk dari Denpasar 202 tabung dan konsentrat dari Surabaya. Ini untuk membackup," kata dia.
Baca juga: Luhut minta Menperin pastikan 90 persen produksi oksigen untuk medis
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan telah menjamin ketersediaan oksigen dengan meminta pengalihan 90 persen produksi oksigen untuk kebutuhan medis.
"Terkait ketersediaan oksigen, kami sudah meminta kepada Menteri Perindustrian agar memerintahkan para produsen oksigen mengalokasikan 90 persen produksinya untuk kebutuhan medis," kata Luhut dalam keterangan pers terkait pelaksanaan PPKM Darurat secara virtual, Kamis.
Oleh karena itu, ia meminta masing-masing provinsi membentuk satgas yang memastikan ketersediaan oksigen, alkes, dan farmasi yang berkoordinasi langsung dengan Menkes jika terjadi kesulitan pasokan.
Baca juga: IGD RSUD NAS Kulon Progo ditutup karena kekurangan oksigen
Baca juga: RSUD Temanggung krisis oksigen untuk pasien COVID-19
Baca juga: Wali Kota Kediri pastikan pasokan tabung oksigen mencukupi
"Saya sudah minta Asisten II untuk memimpin Satgas Oksigen," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.
Baca juga: Pemda DIY meniadakan kegiatan kedinasan munculkan kerumunan
Menurut Aji, ada dua organisasi perangkat daerah yang akan menjadi penggerak utama Satgas Oksigen yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag DIY) dan Dinas Kesehatan (Dinkes DIY).
"Nanti 'leading'-nya ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Kesehatan," kata Aji.
Seperti diketahui sejumlah rumah sakit, termasuk di DIY sempat kesulitan mendapatkan tabung oksigen. Mereka bahkan harus mencari hingga keluar pulau.
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Mohammad Komarudin menjelaskan bahwa pada pekan lalu pasokan oksigen menipis.
"Beberapa waktu lalu kita ketar ketir dengan pasokan oksigen, bahkan Sabtu, Minggu sampai Senin kemarin (pekan lalu) itu patokan hitungan jam," ujar Komarudin.
Karena persediaan yang mengkhawatirkan itu, pihaknya kemudian mencari oksigen ke sejumlah tempat lain, bahkan hingga ke Denpasar, Bali.
"Kita ngangsu (ngangkut), ke mana pun yang penting dapat. Kami mendatangkan ada suplier baru, tidak hanya PT Samator. PT Samator terbatas harus berbagi dengan berbagai rumah sakit," ujarnya.
"Kita datangkan dari Surabaya bahkan Denpasar. Satu truk dari Denpasar 202 tabung dan konsentrat dari Surabaya. Ini untuk membackup," kata dia.
Baca juga: Luhut minta Menperin pastikan 90 persen produksi oksigen untuk medis
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan telah menjamin ketersediaan oksigen dengan meminta pengalihan 90 persen produksi oksigen untuk kebutuhan medis.
"Terkait ketersediaan oksigen, kami sudah meminta kepada Menteri Perindustrian agar memerintahkan para produsen oksigen mengalokasikan 90 persen produksinya untuk kebutuhan medis," kata Luhut dalam keterangan pers terkait pelaksanaan PPKM Darurat secara virtual, Kamis.
Oleh karena itu, ia meminta masing-masing provinsi membentuk satgas yang memastikan ketersediaan oksigen, alkes, dan farmasi yang berkoordinasi langsung dengan Menkes jika terjadi kesulitan pasokan.
Baca juga: IGD RSUD NAS Kulon Progo ditutup karena kekurangan oksigen
Baca juga: RSUD Temanggung krisis oksigen untuk pasien COVID-19
Baca juga: Wali Kota Kediri pastikan pasokan tabung oksigen mencukupi
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: