Jeddah (ANTARA News) - Jumlah jemaah dari berbagai penjuru dunia
termasuk Indonesia yang akan menunaikan Rukun Islam ke-5 pada musim
haji 1430 Hijriah diperkirakan mendekati angka tiga juta orang.
Dengan jumlah itu, menurut keterangan tertulis dari kementerian Arab
Saudi, Sabtu, tanpa menyebutkan rinciannya, berarti terjadi kenaikan
sekitar 13 persen dibandingkan dengan jumlah jemaah haji pada tahun
lalu (1429H).
Jemaah calon haji (calhaj) Indonesia sendiri pada musim haji 1430H
berjumlah sekitar 209.000 orang terdiri atas sekitar 192.000 orang haji
reguler program Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia (BPIH-dulu
ONH), sekitar 17.000 haji nonreguler (nonBPIH-dulu ONH Plus) dan
ratusan haji nonkuota yang diberangkatkan biro-biro perjalanan swasta
tanpa koordinasi dengan departemen agama.
Sebaliknya, jumlah jemaah haji lokal diperkirakan turun sekitar 40 persen pada musim haji 1430H ini.
Juga tidak disebutkan rincian jumlah jemaah haji tahun ini dan tahun
sebelumnya, namun dilaporkan bahwa penurunan jumlah warga setempat
untuk menunaikan rukun Islam kelima itu terjadi karena tingginya biaya
yang dikenakan dan adanya kekhawatiran merebaknya virus flu babi (H1N1).
Untuk haji lokal diperlukan biaya sekitar RS10.000 (sekitar Rp25 juta),
sementara vaksinasi vaksin H1N1 bagi calon haji lokal baru berupa
anjuran, belum merupakan keharusan.
Kampanye vaksinasi tahap pertama yang dilakukan terhadap 1 juta warga
sejak pekan lalu sasarannya adalah calhaj lokal dan petugas yang
melakukan kontak langsung dengan para jemaah calon haji.
Sebagian warga enggan mengikuti program vaksinasi gratis tersebut
karena mengkhawatirkan efek sampingnya seperti demam, muncul bercak
merah di kulit atau malah diisukan bisa mandul.
Sementara itu Kota Suci Mekah saat ini sudah dipadati ummat Islam dari
berbagai penjuru dunia, khususnya di kawasan Masjidil Haram yang
memutih menjadi lautan manusia yang mengenakan pakaian ihram atau gamis
berwarna putih.
Saat shalat Jumat saja, diperkirakan hadir sekitar setengah juta umat
yang memenuhi sampai halaman mesjid tertua di dunia yang dibangun oleh
Nabi Muhammad itu.
Setelah beberapa kali direnovasi dan diperluas, saat dengan luas 328.000 m2, Masjidil Haram mampu menampung satu juta umat.
Bagi yang shalat, berzikir atau berdo`a di Masjidil Haram, diyakini
akan mendapatkan ganjaran 100.000 kali dibandingkan dengan shalat di
mesjid lain.
Di mesjid ini selain Ka`bah (baitullah) juga terdapat Maqam atau tapak
atau tempat pijakan saat Nabi Ibrahim memangil umat berhaji, sumber
mata air air zamzam.
Sebagian jemaah tampak pula berkerumun di toko-toko yang menjual
cindera mata atau pernik-pernik haji, air zamzam, penukaran uang atau
gerai-gerai makanan yang tesebar di kawasan seputar Masjidil Haram.
Akses kendaraan ditutup di jalan sekitar Masjidil Haram, sehingga
jemaah harus berjalan beberapa ratus meter untuk menuju penghentian
bus, taksi atau kendaraan-kendaraan yang menunggu mereka.
Khatib shalat Jumat, Sekh Muksin Al-Qosim dalam khutbahnya antara lain
menyerukan agar umat Islam bersatu di bawah panji-panji Islam untuk
melaksanakan perintah dan sunnah agama.
Umat Islam dari berbagai sudut dunia dengan bahasa yang berbeda-beda,
ujarnya, berkumpul di tanah suci untuk saling mengenal, bersemangatkan
persatuan dan solidaritas.
Mengutip hadis Nabi Muhammad SAW, ia mengemukakan, Allah akan
membersihkan dosa-dosa yang pernah dilakukan dan membukakan pintu surga
bagi mereka yang menunaikan ibadah haji.(*)
Hampir Tiga Juta Umat Islam Berangkat Haji
21 November 2009 19:16 WIB
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Tags: