Mekah (ANTARA News) - Aparat Keamanan Arab Saudi mulai memperketat pengamanan kawasan Masjidil Haram dan sekitarnya demi kelancaran dan kenyamanan para jemaah calon haji menunaikan ibadah.

Komandan Satuan Pengamaanan Masjidil Haram Kol. Yahya AL-Zahrani, Rabu, mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengerahkan 2.194 petugas keamanan terdiri dari l.557 satpam dengan 114 perwira (setingkat komandan peleton-red), 23 atasan (komandan kompi) dan empat komandan diatasnya (komandan batalion) dan 500 anggota polisi.

Selain itu akan diturunkan pula satuan pengamanan darurat, satuan keamanan reguler untuk memperkuat satuan militer dan Garda Nasional lainnya yang akan ditempatkan di dekat pintu-pintu Masjidil Haram (35 pintu).

Sementara mengenai perluasan ruang untuk Sa`i (lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah) dan penambahan eskalator di bagian utara Masjidil Haram diharapkan akan meningkatkan kenyamanan jemaah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Begitu pula dengan sudah rampungnya perluasan jalur untuk kursi roda yang diharapkan akan menambah kenyamaan bagi jemaah lanjut usia atau yang cacat untuk melakukan ritual Sa`i yang merupakan salah satu rukun Haji.

Gerakan manusia di dalam Masjidil Haram maupun di kawasan sekitarnya, lanjut Kol. Yahya akan dimonitor terus melalui 700 kamera (CCTV) yang dipasang dan diawasi dari Ruang Operasi (Operation Room).

Sejumlah polisi tanpa seragam juga akan terus memantau gerakan orang-orang yang dicurigai termasuk kawanan copet atau penjambret yang biasanya melakukan aksinya di tengah kerumunan ratusan ribu manusia yang sedang beribadah.

"Kami berharap jumlah pencopet berkurang karena kami sudah mengambil sidik jari mereka, sehingga mereka tidak mungkin balik kesini," ujarnya.

Menurut catatan, petugas keamanan Indonesia baru-baru ini juga berhasil membekuk seorang copet asal NTB berinisial AAL yang sedang melakukan askinya merampas tas milik seorang jemaah asal Gorontalo.

Dengan tertangkapnya pelaku tersebut yang kemudian diserahkan kepada polisi setempat, diharapkan jaringan komplotan mereka akan terbongkar.

Dari Ruang Operasi, kata Yahya menambahkan, jemaah tersesat juga akan bisa dipantau, namun demikian ia juga mengimbau agar jemaah selalu membawa kartu identitas atau tanda pengenal lainnya.

Di pintu-pintu masuk Masjidil Haram juga dipasang lampu merah-hijau, untuk menunjukkan apakah jemaah masih bisa atau tidaknya memasuki ruang masjid.
(*)