Salah satu tempat yang pasti dikunjungi para jemaah haji, adalah Masjidil Haram. Mesjid yang bernilai sejarah tinggi itu saat ini sedang dalam proses perluasan. Renovasi yang masuk kategori mega proyek itu, disebut-sebut menjadi yang terhebat sepanjang dilakukan renovasi di beberapa bangunan dan lokasi di area ibadah haji.

Jika sudah selesai direnovasi pada 2020 nanti, luas Masjidil Haram akan berubah lebih lapang karena ada penambahan halaman hingga 300 ribu meter persegi. Luas Masjidil Haram sendiri saat ini tidak lebih dari 365 ribu meter persegi. Itu artinya, jika renovasi selesai dilakukan, luasnya akan bertambah hampir dua kali lipat.

Sebagai gambaran, saat ini saja dengan luas yang sudah ada, jemaah yang bisa ditampung di halaman dan dalam masjid mencapai 2 juta orang. Jadi, bisa dibayangkan dari sekarang, berapa juta jemaah lagi yang bisa ditampung jika mega proyek itu benar-benar selesai.

Raja Abdullah, selaku penjaga dua kota suci (Khadimul Haramain), ingin menambah luas masjid kebanggaan umat Islam seluruh dunia itu hingga bisa menampung banyak lagi jamaah. Untuk melancarkan pelaksanaan mega proyek itu, digelontorkanlah dana sebesar Rp920 triliun. Dana sebesar itu, termasuk untuk membangun gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan, apartemen dan hotel-hotel baru di Makkah.

Data yang dirilis Kementerian Urusan Kota dan Desa Arab Saudi, proyek perluasan yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi itu ternyata mencakup juga tempat parkir dan lokasi untuk beribadah Sa'i antara Bukit Shafa dan Marwah. Di lokasi Sa'i, rencananya akan dibangun hingga bertingkat tiga.

Selain di Mekkah dan lokasi tersebut, pembangunan juga dilakukan di Mina, Muzdalifah dan Arafah. Tempat yang menjadi rangkaian untuk melaksanakan ibadah Haji itu dalam proyek tersebut akan ditata ulang. Untuk memudahkan para jamaah, akan dibangun juga jaringan kereta bawah tanah (Subway) yang akan menghubungkan antara Masjidil Haram hingga Arafah.

Pembangunan kembali kompleks Masjidil Haram dengan lokasi ibadah haji lainnya memang sangat luar biasa. Untuk gambaran saja, demi menyukseskan mega proyek itu, Pemerintah Arab Saudi dengan sengaja mengorbankan begitu banyak bangunan dan gedung pencakar langit yang sudah berdiri megah. Bangunan itu berdiri di areal 587.250 meter persegi di Mekkah yang masuk dalam kawasan penataan ulang.

Tercatat, bangunan yang terpaksa diruntuhkan itu, adalah Hotel Zahret, Hotel Darkum,Hotel Talal, Hotel Firdaus Umrah dan Hotel Firdaus Mekkah. Tidak hanya itu, hotel berkelas dunia yang jaringannya ada di hampir semua negara, juga terkena penggusuran. Mereka, adalah Hotel Sheraton dan Hotel Sofitel. (*)