New York (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka sedikit lebih rendah pada perdagangan hari Rabu pagi waktu setempat seiring investor menyaring data terbaru ekonomi negara itu.
.
Indeks Dow Jones Industrial Average berkurang 1,55 poin menjadi 34.290,74. Indeks S&P 500 menurun 1,15 poin, atau 0,03 persen, menjadi 4.290,65. Indeks Komposit Nasdaq turun 18,48 poin atau 0,13 persen menjadi 14.509,85.
Kedua indeks 30-saham dan Indeks S&P 500 rata-rata berbalik menjadi hijau tak lama setelah bel pembukaan.
Enam dari 11 sektor utama Indeks S&P 500 menurun pada perdagangan pagi, dengan sektor perawatan kesehatan turun 0,3 persen, menjadi pemimpin penurunan. Sedangkan sektor energi naik 0,7 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terbaik.
Perusahaan data penggajian Automatic Data Processing (ADP) melaporkan Rabu bahwa perusahaan swasta di Amerika Serikat menambahkan 692.000 pekerjaan pada bulan Juni, mengalahkan ekspektasi pasar. Namun pada Mei total penambahan pekerjaan direvisi turun dari 978.000 menjadi 886.000.
"Sementara penggajian masih mendekati angka 7 juta di bawah level sebelum COVID-19, peningkatan pekerjaan telah mencapai sekitar 3 juta sejak awal 2021," kata Kepala Ekonom ADP Nela Richardson.
"Penyedia layanan, sektor yang paling terpukul, terus mengalami beban berat, dengan rekreasi dan perhotelan membukukan kenaikan terkuat ketika bisnis mulai dibuka kembali dengan kapasitas penuh di seluruh negeri," kata Richardson.
Laporan ketenagakerjaan bulanan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja, dijadwalkan pada hari Jumat, akan mencakup data ketenagakerjaan sektor swasta dan pemerintah.
Baca juga: IHSG ditutup naik, investor antisipasi rilis inflasi dan pekerjaan AS
Baca juga: Kurs rupiah ditutup merosot, tembus Rp14.500/dolar
Baca juga: Saham Hong Kong ditutup jatuh, karena data China yang lemah
Wall Street dibuka sedikit lebih rendah setelah rilis data ekonomi
1 Juli 2021 00:48 WIB
Ilustrasi: Pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, AS (ANTARA/Reuters)
Penerjemah: Risbiani Fardaniah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: