Jakarta (ANTARA) - Program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) masih dibuka hingga 2 Juli 2021.

“Kami menargetkan program ini diikuti 20.000 mahasiswa. Pendaftaran bisa diakses melalui laman Pertukaran Mahasiswa Merdeka di https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/web/pertukaranMahasiswaMerdeka2021,” ujar Ketua Subpokja Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Andi Ilham, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan jika mahasiswa ingin merasakan pengalaman kuliah selama satu semester di kampus lain dengan suasana yang berbeda, bergabunglah dalam program itu. Program itu bertujuan untuk mendorong tumbuhnya semangat cinta Tanah Air melalui persahabatan antargenerasi muda di berbagai wilayah Nusantara.

Baca juga: Mendikbud : Pertukaran Mahasiswa Merdeka bangun rasa toleransi

“Jadilah calon pemimpin bangsa yang berintegritas, memahami keberagaman dan arif mengelola kekayaan sumber daya untuk membangun bangsa yang berdaulat adil dan makmur,” tambah Andi Ilham.

Ia menjelaskan beberapa syarat yang harus dipenuhi mahasiswa untuk mengikuti program ini, yaitu mahasiswa S1 non-vokasi, aktif pada semester tiga, lima, dan tujuh dari PTN - PTS, memiliki IPK minimal 2,75 atau memiliki pengalaman prestasi non-akademik tingkat daerah/nasional/ internasional.

Selain itu, memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran, wawasan, serta berintegritas, kreatif dan inovatif, tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan non-akademik pada perguruan tinggi pengirim.

Selanjutnya, bersedia menaati seluruh ketentuan tertulis pada buku POB (Pedoman Operasional Baku) Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, dan mendapatkan rekomendasi dari PT asal dan izin orang tua/wali. “Jika memiliki semua persyaratan ini ayo daftar sekarang,” katanya.

Andi Ilham mengatakan program ini memiliki tiga skema yang dapat dipilih. Pertama, total 20 SKS dapat ditempuh seluruhnya di perguruan tinggi penerima dilaksanakan secara luring. Kedua, 20 SKS dapat ditempuh dengan kombinasi, yaitu beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi penerima secara luring dan beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi pengirim (asal) secara daring.

Ketiga, total 20 SKS dapat ditempuh dengan kombinasi, yaitu beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi penerima secara luring, dan beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi mitra secara daring dan atau di perguruan tinggi pengirim (asal) secara daring.

Baca juga: Pertukaran Mahasiswa Merdeka tingkatkan kualitas kampus

Baca juga: Kemendikbud luncurkan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka


Selain itu, mahasiswa juga akan mengikuti kegiatan Modul Nusantara yang setara dengan dua SKS dan dibimbing oleh dosen. Empat kegiatan pokok yang ada pada Modul Nusantara ini, antara lain kebhinekaan (14 kegiatan), inspirasi (3 kegiatan), refleksi (7 kegiatan), dan kontribusi sosial (1 kegiatan).

“Tantangan pendaftaran terbesar saat ini, yaitu kekhawatiran mahasiswa untuk berpindah pulau di tengah kondisi pandemi saat ini. Oleh karenanya, kami menyiapkan beberapa skema atau alternatif supaya mahasiswa tetap bisa mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Jadi, mahasiswa jangan risau, yang paling penting tetap patuhi protokol kesehatan yang berlaku," tambah Andi.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Nizam menyampaikan bahwa melalui program ini, mahasiswa selain berkuliah, mereka juga mendapat beragam pengayaan yang dapat menjadi bekal berharga bagi masa depannya.

“Selain adik-adik mengikuti perkuliahan mendapatkan sistem kredit semester (SKS) maksimal 20 SKS di perguruan tinggi mitra, kalian juga akan mendapatkan program pengayaan yang disiapkan oleh ribuan dosen yang berdedikasi penuh untuk membangun soft skills, membangun kompetensi dan semangat kebersamaan, ke-Bhineka Tunggal Ika-an, dan kebhinnekaan global kita dari Sabang sampai Merauke,” paparnya.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, Aris Junaidi menjelaskan bahwa tahun ini program Pertukaran Mahasiswa Merdeka akan dikemas lebih menarik dan lebih beragam kegiatannya, baik Modul Nusantara-nya maupun mata kuliahnya.

Baca juga: Pendaftaran Pertukaran Mahasiswa Merdeka mulai 19 April