Beijing (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Guangdong mendirikan pos kesehatan untuk menampung para pengguna penerbangan internasional yang baru mendarat di wilayah selatan China itu.

Pos kesehatan di atas lahan seluas 250.000 meter persegi itu akan mencakup 5.000 unit kamar secara terpisah, demikian media China, Rabu.

Fasilitas tersebut dibangun dengan menerapkan prosedur karantina yang lebih ketat daripada ruang isolasi di rumah sakit dan hotel yang sudah ada di China selama pandemi.

Pengadaan fasilitas itu untuk mencegah potensi meluasnya wabah COVID-19 varian Delta.

Sebelumnya pakar epidemilogi China Prof Zhong Nanshan merekomendasikan otoritas kesehatan setempat untuk lebih ketat dalam menjalankan tindakan preventif varian Delta yang penularannya lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya.

Guangdong merupakan pusat karantina terbesar bagi pengguna penerbangan internasional.

Sekitar 90 persen pengguna penerbangan internasional mendarat dan melakukan karantina terpusat selama 14 hingga 21 hari di beberapa kota di Provinsi Guangdong, seperti Guangzhou, Shenzhen, dan Foshan, sebelum melanjutkan perjalanan ke provinsi lain di China.

Oleh sebab itu, Guangdong merupakan salah satu provinsi yang melaporkan kasus varian Delta terbanyak di China dalam sebulan terakhir.

Baca juga: Foshan jadi kota kedua di Guangdong yang ditutup total
Baca juga: China laporkan 20 kasus lokal COVID-19 di Provinsi Guangdong
Baca juga: Beijing perpanjang masa karantina pendatang menjadi 21 hari