Ottawa (ANTARA) - Health Canada pada Selasa malam (29/6) menyarankan agar masyarakat yang memiliki riwayat sindrom kebocoran kapiler (CLS) tidak disuntik vaksin COVID-19 AstraZeneca.

"Health Canada memperbarui monografi produk - atau label - vaksin COVID AstraZeneca dan COVISHIELD untuk menambahkan sindrom kebocoran kapiler sebagai efek samping potensial, dengan peringatan untuk pasien pengidap riwayat sindrom kebocoran kapiler agar tidak menerima vaksin COVID-19 AstraZeneca atau COVISHIELD," kata departemen kesehatan Kanada itu melalui pernyataan.

CLS merupakan kondisi serius yang sangat langka yang menyebabkan kebocoran cairan dari pembuluh darah kecil (kapiler). Kondisi serius itu mengakibatkan pembengkakan anggota badan, tekanan darah rendah, penebalan darah dan juga berkurangnya kadar protein darah yang penting.

Health Canada dan Lembaga Kesehatan Masyarakat Kanada sedang memantau kondisi ini sejak dibahas sebagai kekhawatiran keamanan potensial oleh Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada April, kata departemen tersebut.

Hingga 11 Juni, satu kasus CLS pascavaksinasi AstraZeneca dilaporkan di Kanada, menurut Health Canada.

Komite keamanan EMA awal Juni ini menyebutkan bahwa sindrom kebocoran kapiler harus dimasukkan sebagai efek samping baru pada pelabelan vaksin AstraZeneca, yang dikenal sebagai Vaxzevria.

Regulator Inggris MHRA sebelumnya mengatakan sedang mempertimbangkan imbauan pencegahan bagi mereka yang memiliki riwayat CLS namun tidak melihat adanya kaitan kausal dengan vaksin tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Alberta Kanada laporkan kematian pertama setelah divaksin AstraZeneca

Baca juga: Quebec Kanada laporkan kematian pertama setelah divaksin AstraZeneca

Baca juga: Kanada laporkan lagi kasus pembekuan darah terkait vaksin AstraZeneca


Vaksinasi AstraZeneca di Malaysia berIanjut