Lima produsen obat India bermitra menguji obat COVID Merck & Co
29 Juni 2021 21:49 WIB
Seorang polisi meminta warga yang datang untuk menerima dosis vaksin penyakit virus korona (COVID-19) untuk pergi saat mereka berdiri di luar gerbang pusat vaksinasi yang ditutup akibat ketidaktersediaan pasokan vaksin COVID-19 di Mumbai, India, Senin (3/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Francis Mascarenhas/rwa/cfo (REUTERS/FRANCIS MASCARENHAS)
New Delhi (ANTARA) - Lima produsen obat generik India, seperti Cipla dan Dr Reddy's Laboratories, pada Selasa mengatakan akan bersama-sama melakukan uji klinis obat antivirus buatan Merck & Co untuk pengobatan COVID-19 ringan pasien non-rawat inap di India.
Antara Maret hingga April 2021, masing-masing perusahaan ini, yang juga mencakup Sun Pharmaceutical Industries, Torrent Pharmaceuticals dan Emcure Pharmaceuticals, bermitra dengan Merck untuk memperluas produksi obat molnupiravir.
Kemitraan itu memberi perusahaan lisensi untuk memasok molnupiravir ke India dan lebih dari 100 negara berpenghasilan rendah dan menengah menyusul persetujuan atau izin darurat dari badan regulator setempat, menurut pihak Merck pada akhir April.
Pada Selasa perusahaan India itu mengatakan mereka akan bersama-sama membiayai, mengawasi dan memantau uji klinis di negara tersebut. Pengujian itu diperkirakan berlangsung antara Juni hingga September tahun ini dengan melibatkan 1.200 pasien.
Mereka lantas secara independen akan mendekati otoritas regulator untuk izin manufaktur dan pasokan obat di India.
Molnupiravir adalah obat antivirus buatan Merck yang sedang dikembangkan bersama Ridgeback Biotherapeutics untuk pengobatan pasien COVID-19 yang tidak dirawat di rumah sakit.
Kasus COVID-19 di India melandai dari puncaknya pada April dan Mei. Namun, pakar kesehatan menyebutkan bahwa negara itu harus bersiap untuk gelombang ketika COVID-19 pada Oktober.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kekurangan vaksin di India reda, dosis suntikan lampaui pendaftaran
Baca juga: India punya 120 juta dosis vaksin untuk penggunaan lokal pada Juni
Baca juga: Kematian harian COVID-19 di India mendekati 4.000 jiwa
Antara Maret hingga April 2021, masing-masing perusahaan ini, yang juga mencakup Sun Pharmaceutical Industries, Torrent Pharmaceuticals dan Emcure Pharmaceuticals, bermitra dengan Merck untuk memperluas produksi obat molnupiravir.
Kemitraan itu memberi perusahaan lisensi untuk memasok molnupiravir ke India dan lebih dari 100 negara berpenghasilan rendah dan menengah menyusul persetujuan atau izin darurat dari badan regulator setempat, menurut pihak Merck pada akhir April.
Pada Selasa perusahaan India itu mengatakan mereka akan bersama-sama membiayai, mengawasi dan memantau uji klinis di negara tersebut. Pengujian itu diperkirakan berlangsung antara Juni hingga September tahun ini dengan melibatkan 1.200 pasien.
Mereka lantas secara independen akan mendekati otoritas regulator untuk izin manufaktur dan pasokan obat di India.
Molnupiravir adalah obat antivirus buatan Merck yang sedang dikembangkan bersama Ridgeback Biotherapeutics untuk pengobatan pasien COVID-19 yang tidak dirawat di rumah sakit.
Kasus COVID-19 di India melandai dari puncaknya pada April dan Mei. Namun, pakar kesehatan menyebutkan bahwa negara itu harus bersiap untuk gelombang ketika COVID-19 pada Oktober.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kekurangan vaksin di India reda, dosis suntikan lampaui pendaftaran
Baca juga: India punya 120 juta dosis vaksin untuk penggunaan lokal pada Juni
Baca juga: Kematian harian COVID-19 di India mendekati 4.000 jiwa
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: