Jakarta (ANTARA) - Startup media dan marketplace gaya hidup pernikahan, WeddingMarket mengajak para pelaku usaha menengan, kecil dan mikro (UMKM) yang bergerak di bidang pernikahan untuk mendigitalisasi usahanya untuk bertahan selama pandemi COVID-19.

"Kita harus bisa berkontribusi untuk para vendor pernikahan di kondisi seperti ini," kata CEO WeddingMarket, Melvino dalam keterangannya pada Selasa.

Menurutnya, digitalisasi usaha dengan beralih dari pemasaran konvensional ke digital menjadi satu-satunya cara bertahan di masa pandemi mengingat pembatasan sosial makin diperketat akibat penyebaran virus corona yang makin cepat.

WeddingMarket menggaet para asosiasi pernikahan mulai dari Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia, hingga Himpunan Pembawa Acara Pernikahan Indonesia, WeddingMarket berkomitmen untuk berkontribusi pada industri pernikahan.

Melvino mengatakan meskipun mal dan pusat perbelanjaan sudah dibuka, namun para pasangan calon pengantin tetap lebih memilih untuk berbelanja secara daring dalam kondisi seperti saat ini.

“Seperti misalnya dalam keadaan seperti ini, rata-rata masyarakat tetap membatasi kegiatan mereka dan lebih memilih untuk bertransaksi apapun melalui online, kita pun harus memahami ini dan membawa solusi bagi para calon pengantin dengan kondisi seperti ini," kata Melvino.

Sebagai platform marketplace untuk para vendor bertemu dengan ribuan calon pengantin setiap harinya, WeddingMarket memberikan referensi kebutuhan calon pengantin akan informasi pernikahan dengan fitur-fitur unggulan seperti, filter kategori vendor, kota, harga dan fitur store yang mempermudah calon pengantin menemukan vendor yang tepat.

Baca juga: Pentingnya digitalisasi dan kualitas SDM ekraf bagi pariwisata

Baca juga: Geliat UMKM beri dampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif

Baca juga: Peruri bantu UMKM kenalkan digitalisasi dan literasi keuangan