WNI di perbatasan Indonesia-Timor Leste ikut program vaksinasi COVID
29 Juni 2021 16:27 WIB
Warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di daerah perbatasan Indonesia-Timor Leste di kota Oecusse telah mengikuti program vaksinasi COVID-19 pada Senin (28/6/2021). ANTARA/HO-KBRI Dili/am.
Jakarta (ANTARA) - Sekitar 50 orang warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di daerah perbatasan Indonesia-Timor Leste di kota Oecusse telah mengikuti program vaksinasi COVID-19 pada Senin (28/6).
Sebanyak 36 WNI mendaftarkan diri ke Kantor Penghubung KBRI Dili di Oecusse dengan membawa paspor dan tertib mengantre untuk divaksin, dan 14 orang lainnya divaksin di tempat terpisah, demikian menurut keterangan dari KBRI Dili yang diterima di Jakarta, Selasa.
"Berkoordinasi dengan Pemerintah Timor-Leste khususnya Pemda Kota Oecusse, dan WHO Timor-Leste, KBRI Dili berupaya agar WNI di perbatasan terutama yang berdomisili di kota di Timor-Leste yang berbatasan darat dengan Nusa Tenggara Timur mendapat vaksin COVID-19," kata Marya Onny Silaban, Kepala Kantor Penghubung KBRI Dili di Oecusse.
"Timor-Leste berbatasan darat dengan NTT sepanjang 268,8 kilometer. Para petugas pengamanan perbatasan kedua negara melakukan pengamanan ekstra ketat di sepanjang perbatasan untuk mencegah perlintasan ilegal yang berpotensi mentransmisikan virus COVID-19 lintas batas," lanjutnya.
Menurut dia, upaya KBRI Dili untuk membantu vaksinasi warga Indonesia yang tinggal di daerah perbatasan merupakan wujud pelayanan publik dan perlindungan WNI agar dapat imun dari COVID-19.
"Keikutsertaan WNI pada program vaksinasi COVID-19 di Timor Leste ditujukan untuk membentuk kekebalan komunal yang lebih luas di perbatasan dua negara ini," ujarnya.
Sebelum vaksinasi dimulai, para vaksinator merespon berbagai pertanyaan peserta program vaksinasi, mengenai efikasi vaksin, makanan yang harus dihindari setelah vaksin, keberlakuan kartu vaksin.
Secara umum tidak ada kendala yang dialami selama vaksin, namun beberapa WNI memiliki riwayat hipertensi, hipotensi dan autoimun.
Saat ini pemerintah Timor Leste menggunakan dua jenis vaksin, yaitu AstraZeneca dan Sinovac.
Tahap pertama vaksinasi COVID-19 di Timor-Leste telah diawali pada April 2021 dengan prioritas warga Timor-Leste yang bertugas di perbatasan, aparat publik, tenaga kesehatan, pemuka agama dan kalangan diplomatik.
Tahap kedua vaksinasi dimulai bulan Juni 2021 dengan prioritas penderita penyakit kronis, warga lansia di atas 60 tahun dan penyandang disabilitas.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada KBRI Dili dan Pemerintah Timor Leste yang telah membantu kami WNI di Oecusse mendapatkan vaksinasi COVID-19," ujar Getrodis dan Fredikus, yakni pasangan suami istri yang menyambut inisiatif jemput bola Kantor Penghubung KBRI Dili agar WNI di perbatasan Oecusse dapat divaksin.
Jumlah WNI di Timor Leste, berdasarkan data calon pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019, mencapai 3.400 orang namun sebagian besar telah pulang ke Indonesia saat awal pandemi COVID-19 pada Maret 2020.
Kementerian Kesehatan Timor-Leste menyebutkan sejak 7 April hingga 28 Juni 2021 di Timor-Leste tercatat 194.546 orang telah mendapat dosis pertama vaksin COVID dan 25.421 orang mendapat dosis kedua.
Adapun angka kumulatif kasus positif COVID-19 di Timor Leste sejak Maret 2020 hingga 28 Juni 2021 tercatat 9.055 kasus, yang terdiri dari 801 kasus aktif, 8.233 sembuh, dan 21 meninggal.
Rata-rata harian kasus baru positif COVID-19 di Timor Leste dalam seminggu terakhir di bawah 30 orang.
Pemerintah Timor Leste melakukan pembatasan ketat mobilitas masyarakat baik di dalam wilayah nasional maupun lintas batas negara, kecuali untuk alasan mendesak dan alasan kemanusiaan.
Terdapat tiga provinsi di Timor Leste yang berbatasan dengan NTT, yaitu Provinsi Oecusse berbatasan dengan Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Bobonaro berbatasan dengan Kabupaten Belu dan Provinsi Covalima berbatasan dengan Kabupaten Malaka.
Oecusse sebagai wilayah kantong di ujung Timor Leste bagian barat adalah satu-satunya distrik dari 13 distrik di Timor Leste yang diberikan mandat oleh konstitusi Timor Leste untuk mengatur wilayahnya sendiri (daerah otonom) sejak 2015.
Dari total 1,3 juta jiwa penduduk Timor-Leste, sekitar 85.000 jiwa berada di Oecusse dan hampir 70 persen penduduk Oecusse berusia produktif. Mereka hidup tersebar di wilayah pesisir pantai dan wilayah pegunungan dengan mata pencaharian utama petani, peternak dan nelayan.
Baca juga: Pemerintah NTT tutup tiga pintu perbatasan ke Timor Leste Baca juga: NTT masih mencari travel pengangkut warga Timor Leste positif COVID-19
Baca juga: NTT minta bantuan Kedubes RI di Dili terkait pasien COVID-19
Sebanyak 36 WNI mendaftarkan diri ke Kantor Penghubung KBRI Dili di Oecusse dengan membawa paspor dan tertib mengantre untuk divaksin, dan 14 orang lainnya divaksin di tempat terpisah, demikian menurut keterangan dari KBRI Dili yang diterima di Jakarta, Selasa.
"Berkoordinasi dengan Pemerintah Timor-Leste khususnya Pemda Kota Oecusse, dan WHO Timor-Leste, KBRI Dili berupaya agar WNI di perbatasan terutama yang berdomisili di kota di Timor-Leste yang berbatasan darat dengan Nusa Tenggara Timur mendapat vaksin COVID-19," kata Marya Onny Silaban, Kepala Kantor Penghubung KBRI Dili di Oecusse.
"Timor-Leste berbatasan darat dengan NTT sepanjang 268,8 kilometer. Para petugas pengamanan perbatasan kedua negara melakukan pengamanan ekstra ketat di sepanjang perbatasan untuk mencegah perlintasan ilegal yang berpotensi mentransmisikan virus COVID-19 lintas batas," lanjutnya.
Menurut dia, upaya KBRI Dili untuk membantu vaksinasi warga Indonesia yang tinggal di daerah perbatasan merupakan wujud pelayanan publik dan perlindungan WNI agar dapat imun dari COVID-19.
"Keikutsertaan WNI pada program vaksinasi COVID-19 di Timor Leste ditujukan untuk membentuk kekebalan komunal yang lebih luas di perbatasan dua negara ini," ujarnya.
Sebelum vaksinasi dimulai, para vaksinator merespon berbagai pertanyaan peserta program vaksinasi, mengenai efikasi vaksin, makanan yang harus dihindari setelah vaksin, keberlakuan kartu vaksin.
Secara umum tidak ada kendala yang dialami selama vaksin, namun beberapa WNI memiliki riwayat hipertensi, hipotensi dan autoimun.
Saat ini pemerintah Timor Leste menggunakan dua jenis vaksin, yaitu AstraZeneca dan Sinovac.
Tahap pertama vaksinasi COVID-19 di Timor-Leste telah diawali pada April 2021 dengan prioritas warga Timor-Leste yang bertugas di perbatasan, aparat publik, tenaga kesehatan, pemuka agama dan kalangan diplomatik.
Tahap kedua vaksinasi dimulai bulan Juni 2021 dengan prioritas penderita penyakit kronis, warga lansia di atas 60 tahun dan penyandang disabilitas.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada KBRI Dili dan Pemerintah Timor Leste yang telah membantu kami WNI di Oecusse mendapatkan vaksinasi COVID-19," ujar Getrodis dan Fredikus, yakni pasangan suami istri yang menyambut inisiatif jemput bola Kantor Penghubung KBRI Dili agar WNI di perbatasan Oecusse dapat divaksin.
Jumlah WNI di Timor Leste, berdasarkan data calon pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019, mencapai 3.400 orang namun sebagian besar telah pulang ke Indonesia saat awal pandemi COVID-19 pada Maret 2020.
Kementerian Kesehatan Timor-Leste menyebutkan sejak 7 April hingga 28 Juni 2021 di Timor-Leste tercatat 194.546 orang telah mendapat dosis pertama vaksin COVID dan 25.421 orang mendapat dosis kedua.
Adapun angka kumulatif kasus positif COVID-19 di Timor Leste sejak Maret 2020 hingga 28 Juni 2021 tercatat 9.055 kasus, yang terdiri dari 801 kasus aktif, 8.233 sembuh, dan 21 meninggal.
Rata-rata harian kasus baru positif COVID-19 di Timor Leste dalam seminggu terakhir di bawah 30 orang.
Pemerintah Timor Leste melakukan pembatasan ketat mobilitas masyarakat baik di dalam wilayah nasional maupun lintas batas negara, kecuali untuk alasan mendesak dan alasan kemanusiaan.
Terdapat tiga provinsi di Timor Leste yang berbatasan dengan NTT, yaitu Provinsi Oecusse berbatasan dengan Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Bobonaro berbatasan dengan Kabupaten Belu dan Provinsi Covalima berbatasan dengan Kabupaten Malaka.
Oecusse sebagai wilayah kantong di ujung Timor Leste bagian barat adalah satu-satunya distrik dari 13 distrik di Timor Leste yang diberikan mandat oleh konstitusi Timor Leste untuk mengatur wilayahnya sendiri (daerah otonom) sejak 2015.
Dari total 1,3 juta jiwa penduduk Timor-Leste, sekitar 85.000 jiwa berada di Oecusse dan hampir 70 persen penduduk Oecusse berusia produktif. Mereka hidup tersebar di wilayah pesisir pantai dan wilayah pegunungan dengan mata pencaharian utama petani, peternak dan nelayan.
Baca juga: Pemerintah NTT tutup tiga pintu perbatasan ke Timor Leste Baca juga: NTT masih mencari travel pengangkut warga Timor Leste positif COVID-19
Baca juga: NTT minta bantuan Kedubes RI di Dili terkait pasien COVID-19
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: