Banyuwangi (ANTARA News) - Antrean kendaraan wisatawan yang akan berlibur ke Pulau Bali melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis pagi mencapai satu kilometer.
Hal itu dikarenakan halaman parkir yang disediakan pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Ketapang tidak mampu menampung volume kendaraan yang sebagian besar mobil pribadi tersebut.
Pantauan yang dilakukan Kamis menunjukkan, peningkatan jumlah kendaraan wisatawan dari beberapa kota di Pulau Jawa itu terjadi sejak pukul 01.00 WIB. Semula kendaraan-kendaraan itu masih bisa tertampung di halaman parkir PT ASDP Ketapang.
Namun memasuki pukul 03.00 WIB, jumlah kendaraan yang sebagian besar milik warga keturunan yang akan berekreasi ke Pulau Bali semakin tidak terkendali sehingga antrean sampai keluar halaman parkir sejauh satu kilometer.
Salah seorang wisatawan, Mulyadi, warga Malang, mengaku sudah mengantre selama empat jam untuk bisa masuk ke halaman parkir pelabuhan.
"Antrean kendaraan cukup panjang . Saya antre sudah empat jam belum juga bisa menyeberang," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan seorang wisatawan, David, warga Surabaya yang berencana menghabiskan waktu liburan panjang Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah ke beberapa obyek di Pulau Bali.
David mengatakan, ia harus antre selama tiga jam di halaman parkir PT ASDP Ketapang untuk bisa menyeberang ke Bali. "Kami berlibur di Bali kurang lebih satu minggu," ujarnya.
Begitu pula dengan wisatawan lain, Stevi, warga Surabaya yang rela mengantre hingga berjam-jam lamanya hanya ingin mengajak keluarganya berlibur ke Bali selama liburan panjang hari raya.
Bahkan, Stevi mengaku hampir setiap tahun selama liburan hari raya ia selalu mengajak berekreasi keluarganya ke Bali. Selain obyek wisatanya banyak yang menarik, juga karena lingkungan Pulau Bali yang berbeda dengan situasi dan kondisi daerah pada umumnya. (ANT/B010)
Antrean Kendaraan di Ketapang Mencapai Satu Kilometer
9 September 2010 09:27 WIB
Antrian pemudik di pelabuahan penyebrangan. (ANTARA/Nyoman Budhiana)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
Tags: