Tangerang (ANTARA News) - Pemudik mengunakan moda transportasi udara melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, kebanyakan penyakit maag, batuk serta pilek sehingga mereka memeriksakan secara medis pada posko kesehatan.
"Dari hasil pemeriksaan pemudik mengunakan penerbangan, maka kebanyakan penyakit maag, batuk serta pilek," kata petugas Posko Kesehatan Lebaran 2010 Bandara Soekarno-Hatta, dr. Doni Azhari dihubungi Rabu malam.
Dia mengatakan, ketika dilakukan pemeriksaan medis bahwa pemudik rata-rata kena penyakit maag dan selanjutnya demam, pusing serta ginjal.
Namun seorang pemudik dengan tujuan Semarang, Jateng, Hartoyo (55) terpaksa dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, akibat penyakit jantung.
Bahkan Hartoyo dilarikan mengunakan ambulan Posko Kesehatan Lebaran 2010 dan didampingi seorang dokter agar selama dalam perjalanan kondisi kesehatan pasien tetap terjaga dengan baik.
Sejak H-7 hingga Rabu (H-2) malam pukul 21.45 WIB tercatat sebanyak 78 pasien yang memeriksanakan kesehatan mereka menjelang tinggal landas mengunakan penerbangan dengan tujuan mudik ke kota masing-masing.
Sedangkan khusus hari ini hanya 14 pasien yang memeriksakan kesehatan mereka dengan tujuan agar mereka selamat sampai di tujuan dengan kondisi tubuh yang sehat.
Setiap hari selama 24 jam di Posko Kesehatan yang terletak di terminal I-B keberangkatan dalam negeri bandara terbesar di Indonesia itu siaga para medis, ambulan dan sopir serta dokter.
Bahkan pada posko tersebut juga ada ruang pemeriksaan dan dilengkapi dua tempat tidur serta sejumlah peralatan medis dan aneka obat-obatan.
Menurut dia, bahwa pada prinsipnya, pemudik yang memeriksakan kesehatan adalah dalam kondisi darurat artinya bila ada yang terkena penyakit serius maka segera dilarikan ke RS terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.(*)
(U.A047/R009)
Pemudik Melalui Udara Kebanyakan Penyakit Maag
8 September 2010 22:18 WIB
Sejumlah calon penumpang menunggu keberangkatan di Terminal bus Lebak bulus, Jakarta, Rabu (8/9). (ANTARA/Reno Esnir)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: