Anies mobilisasi tenaga dinas non kesehatan untuk ditempatkan di RS
29 Juni 2021 14:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbincang dengan para staf RSUD Koja, Jakarta Utara, di sela kegiatan inspeksi pelayanan di RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (29/6/2021). ANTARA/Ricky Prayoga/am.
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan akan memobilisasi tenaga dari dinas-dinas non kesehatan untuk ditempatkan di rumah sakit-rumah sakit sebagai tenaga pendukung aktivitas non medis.
"Jadi, kita akan berikan dukungan dari dinas-dinas lain untuk ditempatkan di rumah sakit, sehingga kebutuhan tenaga pendukung untuk aktivitas non-medis bisa kita siapkan dengan lebih cepat," kata Anies di RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa.
Baca juga: 3.110 pasien COVID dirawat di RS Wisma Atlet kemayoran
Tenaga tambahan ini, nantinya akan bertugas di berbagai bidang seperti mempersiapkan makanan, membungkus obat, mengantar pasien, pemindahan tabung oksigen dan kerja-kerja non medis lainnya.
"Jadi, kita akan mobilisasi tenaga kerja untuk bisa bantu mereka yang saat ini bekerja di rumah sakit, agar tim medis bisa fokus pada penanganan pasien dan aktivitas pendukung bisa dibantu yang lain," tutur Anies.
Hal ini berdasarkan identifikasi masalah yang ditemuinya saat melakukan inspeksi ke beberapa rumah sakit dari pekan lalu seperti di RS Tarakan, RS Kramat Jati, dan RSKD Duren Sawit.
Baca juga: RS di Jaksel masih sisakan ruang perawatan pasien COVID-19
Sebagai gambaran, lanjut Anies, saat ini makanan dan obat yang harus disiapkan dan dibungkus volumenya jauh lebih banyak dari biasanya, kemudian dibutuhkannya pemindahan atau penyaluran tabung oksigen dalam waktu sesingkat-singkatnya dan jumlah yang amat banyak.
"Ini tidak pernah sebelumnya terjadi. Akibat kasus COVID-19 meningkat terus, kebutuhan tenaga, mobilitas, termasuk tenaga pemulasaraan dan kendaraan pengangkutan jenazah sangat tinggi. Saat ini karena perkembangan yang terjadi diperlukan tambahan orang dan infrastruktur pendukung," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jakarta pada laman corona.Jakarta.go.id, Senin (28/6), penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 8.348 kasus hari ini, membuat total kasus konfirmasi positif meningkat dari 520.061 kasus menjadi 528.409 kasus.
Baca juga: Tren keterisian ruang isolasi-ICU COVID-19 mengalami penurunan
Adanya pertambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 8.348 orang pada laporan hari Senin ini, menyebabkan jumlah kasus aktif yang masih dirawat atau diisolasi, mengalami peningkatan 4.831 orang dari jumlah sebelumnya 57.295 orang, sehingga menyebabkan total kasus aktif saat ini sebesar 62.126 orang.
Sementara itu, penambahan pasien sembuh dari paparan COVID-19 di Jakarta berdasarkan laporan pada hari Senin tanggal 28 Juni 2021 ini, ada sebanyak 3.438 orang, yang menyebabkan kumulasi total pasien sembuh naik dari 454.497 orang, menjadi 457.935 orang.
Dari kumulasi total kasus COVID-19 sebanyak 528.409 kasus pada laporan hari Senin (28/6), sebanyak 8.348 orang di antaranya meninggal dunia setelah adanya tambahan 79 orang meninggal dari angka sebelumnya 8.269 orang. Angka tersebut senilai 1,6 persen (sama seperti sebelumnya) dari jumlah total kumulasi kasus positif.
"Jadi, kita akan berikan dukungan dari dinas-dinas lain untuk ditempatkan di rumah sakit, sehingga kebutuhan tenaga pendukung untuk aktivitas non-medis bisa kita siapkan dengan lebih cepat," kata Anies di RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa.
Baca juga: 3.110 pasien COVID dirawat di RS Wisma Atlet kemayoran
Tenaga tambahan ini, nantinya akan bertugas di berbagai bidang seperti mempersiapkan makanan, membungkus obat, mengantar pasien, pemindahan tabung oksigen dan kerja-kerja non medis lainnya.
"Jadi, kita akan mobilisasi tenaga kerja untuk bisa bantu mereka yang saat ini bekerja di rumah sakit, agar tim medis bisa fokus pada penanganan pasien dan aktivitas pendukung bisa dibantu yang lain," tutur Anies.
Hal ini berdasarkan identifikasi masalah yang ditemuinya saat melakukan inspeksi ke beberapa rumah sakit dari pekan lalu seperti di RS Tarakan, RS Kramat Jati, dan RSKD Duren Sawit.
Baca juga: RS di Jaksel masih sisakan ruang perawatan pasien COVID-19
Sebagai gambaran, lanjut Anies, saat ini makanan dan obat yang harus disiapkan dan dibungkus volumenya jauh lebih banyak dari biasanya, kemudian dibutuhkannya pemindahan atau penyaluran tabung oksigen dalam waktu sesingkat-singkatnya dan jumlah yang amat banyak.
"Ini tidak pernah sebelumnya terjadi. Akibat kasus COVID-19 meningkat terus, kebutuhan tenaga, mobilitas, termasuk tenaga pemulasaraan dan kendaraan pengangkutan jenazah sangat tinggi. Saat ini karena perkembangan yang terjadi diperlukan tambahan orang dan infrastruktur pendukung," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jakarta pada laman corona.Jakarta.go.id, Senin (28/6), penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 8.348 kasus hari ini, membuat total kasus konfirmasi positif meningkat dari 520.061 kasus menjadi 528.409 kasus.
Baca juga: Tren keterisian ruang isolasi-ICU COVID-19 mengalami penurunan
Adanya pertambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 8.348 orang pada laporan hari Senin ini, menyebabkan jumlah kasus aktif yang masih dirawat atau diisolasi, mengalami peningkatan 4.831 orang dari jumlah sebelumnya 57.295 orang, sehingga menyebabkan total kasus aktif saat ini sebesar 62.126 orang.
Sementara itu, penambahan pasien sembuh dari paparan COVID-19 di Jakarta berdasarkan laporan pada hari Senin tanggal 28 Juni 2021 ini, ada sebanyak 3.438 orang, yang menyebabkan kumulasi total pasien sembuh naik dari 454.497 orang, menjadi 457.935 orang.
Dari kumulasi total kasus COVID-19 sebanyak 528.409 kasus pada laporan hari Senin (28/6), sebanyak 8.348 orang di antaranya meninggal dunia setelah adanya tambahan 79 orang meninggal dari angka sebelumnya 8.269 orang. Angka tersebut senilai 1,6 persen (sama seperti sebelumnya) dari jumlah total kumulasi kasus positif.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: