Berikan banyak manfaat, BGR dan ITS ubah jelantah jadi biodiesel
29 Juni 2021 12:19 WIB
Tangkapan layar Direktur Utama BGR Logistics M Kuncoro Wibowo (kiri) dan Rektor ITS Mochamad Ashari saat acara penandatanganan secara virtual kerja sama operasi (KSO) tentang teaching factory pengelolaan minyak jelantah dengan menggunakan integrated biodiesel laboratory. ANTARA/HO- BGR Logistics.
Jakarta (ANTARA) - BUMN PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berkolaborasi mengubah limbah minyak jelantah menjadi bahan bakar biodiesel.
Direktur Utama BGR Logistics M Kuncoro Wibowo mengatakan kebutuhan bahan bakar cukup tinggi termasuk menunjang mobilitas bisnis BGR Logistics, yang salah satunya untuk armada truk yang dimiliki.
"Kami yakin kebutuhan bahan bakar di Indonesia sangat tinggi, tidak terkecuali armada BGR Logistics sehingga dibutuhkan alternatif bahan bakar pengganti," ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa.
BGR Logistics dan ITS menandatangani kerja sama operasi (KSO) tentang teaching factory pengelolaan minyak jelantah dengan menggunakan integrated biodiesel laboratory.
Minyak jelantah dapat diolah menjadi biodiesel untuk kendaraan maupun mesin berbahan dasar solar.
Namun, belum banyak instansi serius memanfaatkan hal tersebut untuk merubah minyak goreng bekas pakai (jelantah) menjadi biodiesel dan gliserin.
Seremonial kerja sama secara daring ini ditandatangani Kuncoro Wibowo dan Mochamad Ashari, Rektor ITS, dari tempat kerja masing-masing.
Baca juga: BGR sebut kolaborasi riset dan pengembangan SDM dorong efisiensi
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut atas perjanjian yang telah dilaksanakan pada Oktober 2020.
Ke depannya, kerja sama ini berfokus pada proses eksekusi, yang akan dikembangkan suatu ekosistem yang dapat memproduksi bahan bakar nabati sendiri.
Kuncoro menjelaskan antara BGR Logistics dan ITS sepakat membentuk tim KSO untuk segera merealisasikan kerja sama yang bermanfaat bagi kedua belah pihak dan masyarakat.
BGR Logistics sebagai beyond digital logistics company melihat dan menginginkan suatu inovasi terkait daur ulang minyak jelantah yang potensi ke depannya sangat besar bagi masyarakat dan lingkungan.
Pembangunan teaching factory integrated biodiesel laboratory ini dimaksudkan sebagai sarana pembelajaran dan penelitian mahasiswa dan civitas akademika ITS dalam mengelola minyak jelantah menjadi biodiesel dan gliserin.
Hasil produksi mini plant biodiesel (sesuai SNI) akan digunakan sebagai bahan bakar kendaraan BGR Logistics dan komersialisasi produk biodiesel dan gliserin yang dilakukan oleh ITS.
Kerja sama ini juga dapat meningkatkan nilai tambah serta menambah portofolio jasa BGR Logistics untuk ke depannya.
Serta,memberikan nilai tambah bagi ITS terkait pemanfaatan teaching factory mini plant untuk pembelajaran dan penelitian pengelolaan minyak jelantah menjadi biodiesel dan gliserin.
Ke depannya, KSO ini memberikan nilai tambah secara langsung kepada masyarakat yang memiliki minyak jelantah.
"Mereka dapat menjualnya kepada kita untuk diolah menjadi biodiesel dan gliserin. Dengan demikian, potensi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah ini dapat ditekan dan diminimalisir," kata Kuncoro..
Sementara itu, Rektor ITS Mochamad Ashari menyatakan kerja sama ini menjadi tonggak sejarah baru untuk mengembangkan suatu teaching factory.
"Bentuk kerja sama ini akan memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan, kampus, revenue, pengembangan, hingga kolaborasi baik dengan kementerian dan instansi lainnya," katanya.
Baca juga: BGR luncurkan layanan Trans Logistics untuk dimanfaatkan pelaku UMKM
Baca juga: Rektor ITS: Industri 4.0 karena adanya teknologi dan keekonomian
Direktur Utama BGR Logistics M Kuncoro Wibowo mengatakan kebutuhan bahan bakar cukup tinggi termasuk menunjang mobilitas bisnis BGR Logistics, yang salah satunya untuk armada truk yang dimiliki.
"Kami yakin kebutuhan bahan bakar di Indonesia sangat tinggi, tidak terkecuali armada BGR Logistics sehingga dibutuhkan alternatif bahan bakar pengganti," ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa.
BGR Logistics dan ITS menandatangani kerja sama operasi (KSO) tentang teaching factory pengelolaan minyak jelantah dengan menggunakan integrated biodiesel laboratory.
Minyak jelantah dapat diolah menjadi biodiesel untuk kendaraan maupun mesin berbahan dasar solar.
Namun, belum banyak instansi serius memanfaatkan hal tersebut untuk merubah minyak goreng bekas pakai (jelantah) menjadi biodiesel dan gliserin.
Seremonial kerja sama secara daring ini ditandatangani Kuncoro Wibowo dan Mochamad Ashari, Rektor ITS, dari tempat kerja masing-masing.
Baca juga: BGR sebut kolaborasi riset dan pengembangan SDM dorong efisiensi
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut atas perjanjian yang telah dilaksanakan pada Oktober 2020.
Ke depannya, kerja sama ini berfokus pada proses eksekusi, yang akan dikembangkan suatu ekosistem yang dapat memproduksi bahan bakar nabati sendiri.
Kuncoro menjelaskan antara BGR Logistics dan ITS sepakat membentuk tim KSO untuk segera merealisasikan kerja sama yang bermanfaat bagi kedua belah pihak dan masyarakat.
BGR Logistics sebagai beyond digital logistics company melihat dan menginginkan suatu inovasi terkait daur ulang minyak jelantah yang potensi ke depannya sangat besar bagi masyarakat dan lingkungan.
Pembangunan teaching factory integrated biodiesel laboratory ini dimaksudkan sebagai sarana pembelajaran dan penelitian mahasiswa dan civitas akademika ITS dalam mengelola minyak jelantah menjadi biodiesel dan gliserin.
Hasil produksi mini plant biodiesel (sesuai SNI) akan digunakan sebagai bahan bakar kendaraan BGR Logistics dan komersialisasi produk biodiesel dan gliserin yang dilakukan oleh ITS.
Kerja sama ini juga dapat meningkatkan nilai tambah serta menambah portofolio jasa BGR Logistics untuk ke depannya.
Serta,memberikan nilai tambah bagi ITS terkait pemanfaatan teaching factory mini plant untuk pembelajaran dan penelitian pengelolaan minyak jelantah menjadi biodiesel dan gliserin.
Ke depannya, KSO ini memberikan nilai tambah secara langsung kepada masyarakat yang memiliki minyak jelantah.
"Mereka dapat menjualnya kepada kita untuk diolah menjadi biodiesel dan gliserin. Dengan demikian, potensi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah ini dapat ditekan dan diminimalisir," kata Kuncoro..
Sementara itu, Rektor ITS Mochamad Ashari menyatakan kerja sama ini menjadi tonggak sejarah baru untuk mengembangkan suatu teaching factory.
"Bentuk kerja sama ini akan memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan, kampus, revenue, pengembangan, hingga kolaborasi baik dengan kementerian dan instansi lainnya," katanya.
Baca juga: BGR luncurkan layanan Trans Logistics untuk dimanfaatkan pelaku UMKM
Baca juga: Rektor ITS: Industri 4.0 karena adanya teknologi dan keekonomian
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: