Gubernur BI paparkan 3 langkah kembangkan literasi ekonomi syariah
29 Juni 2021 12:04 WIB
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam peluncuran buku teks ekonomi syariah di Jakarta, Selasa (29/6/2021, 13:31 WIB). ANTARA/Youtube Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah/pri.
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan tiga langkah yang dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan keilmuan serta literasi masyarakat di bidang ekonomi dan keuangan syariah.
“Kami mengajak tiga langkah yang perlu kita lakukan,” katanya dalam peluncuran buku teks ekonomi syariah di Jakarta, Selasa.
Langkah pertama yaitu melalui upaya bersama mempercepat pendidikan serta pelatihan vokasi dan sertifikasi yang mendukung pengembangan ekonomi keuangan syariah baik dari kampus maupun industri termasuk penyelenggaraan kampus merdeka.
Baca juga: KNEKS luncurkan buku untuk tingkatkan literasi ekonomi syariah
Perry menyatakan vokasi dan sertifikasi menjadi sangat penting dalam mendukung kewirausahaan di bidang ekonomi keuangan syariah terutama untuk pengembangan ekonomi pesantren, UMKM, serta sertifikasi untuk keahlian di bidang keuangan syariah baik di perbankan, pasar keuangan, dan wakaf.
"Vokasi dan sertifikasi keilmuan yang memenuhi kebutuhan industri dan sekaligus memajukan keilmuan," ujarnya.
Langkah kedua adalah memperkuat upaya untuk membangun dan memperluas pusat-pusat kajian ekonomi keuangan syariah baik di lembaga-lembaga termasuk BI, di kampus-kampus maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Pusat kajian keuangan syariah ini sangat penting untuk mengembangkan keilmuan di bidang keuangan syariah baik untuk memperkuat pengajaran ekonomi keuangan syariah di kampus-kampus maupun implementasinya.
Baca juga: BI beberkan tiga inisiatif utama capai pengembangan pasar uang 2025
Langkah ketiga adalah terus berkampanye untuk membudayakan inovasi dan pengembangan keilmuan serta menumbuhkan kompetensi belajar.
"Iqra, iqra, iqra, itu menjadi sangat penting harus kita lakukan baik di pondok pesantren, pusat kajian, dan lembaga agar betul-betul kita jadikan budaya belajar sekaligus mengkampanyekan ekonomi keuangan syariah,” jelasnya.
Tak hanya itu, wujud BI dalam meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah juga dilakukan melalui berbagai publikasi jurnal serta penyusunan beberapa buku bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan 10 perguruan tinggi.
Penyusunan tiga buah Buku Teks Ekonomi Syariah untuk S1 program studi ekonomi syariah ini meliputi Pengantar Ekonomi Islam, Ekonomi Pembangunan Islam, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
“Upaya untuk memajukan ekonomi syariah memerlukan dukungan keilmuan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dan mengatasi berbagai masalah yang ada,” tegasnya.
“Kami mengajak tiga langkah yang perlu kita lakukan,” katanya dalam peluncuran buku teks ekonomi syariah di Jakarta, Selasa.
Langkah pertama yaitu melalui upaya bersama mempercepat pendidikan serta pelatihan vokasi dan sertifikasi yang mendukung pengembangan ekonomi keuangan syariah baik dari kampus maupun industri termasuk penyelenggaraan kampus merdeka.
Baca juga: KNEKS luncurkan buku untuk tingkatkan literasi ekonomi syariah
Perry menyatakan vokasi dan sertifikasi menjadi sangat penting dalam mendukung kewirausahaan di bidang ekonomi keuangan syariah terutama untuk pengembangan ekonomi pesantren, UMKM, serta sertifikasi untuk keahlian di bidang keuangan syariah baik di perbankan, pasar keuangan, dan wakaf.
"Vokasi dan sertifikasi keilmuan yang memenuhi kebutuhan industri dan sekaligus memajukan keilmuan," ujarnya.
Langkah kedua adalah memperkuat upaya untuk membangun dan memperluas pusat-pusat kajian ekonomi keuangan syariah baik di lembaga-lembaga termasuk BI, di kampus-kampus maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Pusat kajian keuangan syariah ini sangat penting untuk mengembangkan keilmuan di bidang keuangan syariah baik untuk memperkuat pengajaran ekonomi keuangan syariah di kampus-kampus maupun implementasinya.
Baca juga: BI beberkan tiga inisiatif utama capai pengembangan pasar uang 2025
Langkah ketiga adalah terus berkampanye untuk membudayakan inovasi dan pengembangan keilmuan serta menumbuhkan kompetensi belajar.
"Iqra, iqra, iqra, itu menjadi sangat penting harus kita lakukan baik di pondok pesantren, pusat kajian, dan lembaga agar betul-betul kita jadikan budaya belajar sekaligus mengkampanyekan ekonomi keuangan syariah,” jelasnya.
Tak hanya itu, wujud BI dalam meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah juga dilakukan melalui berbagai publikasi jurnal serta penyusunan beberapa buku bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan 10 perguruan tinggi.
Penyusunan tiga buah Buku Teks Ekonomi Syariah untuk S1 program studi ekonomi syariah ini meliputi Pengantar Ekonomi Islam, Ekonomi Pembangunan Islam, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
“Upaya untuk memajukan ekonomi syariah memerlukan dukungan keilmuan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dan mengatasi berbagai masalah yang ada,” tegasnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: