IHSG diprediksi bergerak datar dibayangi kasus COVID-19
29 Juni 2021 09:26 WIB
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diprediksi bergerak datar dibayangi kasus baru COVID-19 di Tanah Air yang masih mencapai 20.000-an kasus per harinya.
IHSG dibuka menguat 4,77 poin atau 0,08 persen ke posisi 5.944,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,86 poin atau 0,1 persen ke posisi 836,36.
"IHSG diperkirakan bergerak flat cenderung melemah, seiring dengan minimnya sentimen dan turunnya harga komoditas," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Selain itu, investor kemungkinan memilih menunggu data Markit Manufacturing PMI dan inflasi Indonesia yang akan rilis pada Kamis (1/7).
Masih dari dalam negeri, kasus positif COVID-19 Indonesia bertambah sebanyak 20.694 pada Senin (28/6) kemarin. Jumlah total kasus aktif saat ini sudah mencapai 218.476 kasus, sementara untuk jumlah keseluruhan kasus, Indonesia saat ini sudah melaporkan 2,1 juta kasus positif COVID-19.
Dari perkembangan program vaksinasi, dosis pertama vaksin COVID-19 telah diberikan pada 27,4 juta orang atau 15,1 persen dari target, sedangkan dosis kedua total sudah diberikan pada 13,1 juta orang.
Pemerintah merevisi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, di mana mal yang tadinya dapat beroperasi sampai pukul 20.00, saat ini hanya diizinkan buka sampai dengan pukul 17.00.
Sementara itu, restoran hanya diizinkan untuk melayani "take away" hingga pukul 20.00. Perkantoran di zona merah dan oranye diwajibkan melakukan kebijakan Work From Home (WFH) 75 persen.
Dari eksternal, bursa saham AS ditutup bervariasi semalam. Investor juga tampaknya yakin bahwa kenaikan inflasi di AS saat ini bukan ancaman ekonomi berkelanjutan, tetapi hanya kenaikan sementara.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 261,55 poin atau 0,9 persen ke 28.786,47, indeks Hang Seng turun 102,35 poin atau 0,35 persen ke 29.165,95, dan indeks Straits Times terkoreksi 18,74 poin atau 0,6 persen ke 3.108,14.
IHSG dibuka menguat 4,77 poin atau 0,08 persen ke posisi 5.944,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,86 poin atau 0,1 persen ke posisi 836,36.
"IHSG diperkirakan bergerak flat cenderung melemah, seiring dengan minimnya sentimen dan turunnya harga komoditas," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Selain itu, investor kemungkinan memilih menunggu data Markit Manufacturing PMI dan inflasi Indonesia yang akan rilis pada Kamis (1/7).
Masih dari dalam negeri, kasus positif COVID-19 Indonesia bertambah sebanyak 20.694 pada Senin (28/6) kemarin. Jumlah total kasus aktif saat ini sudah mencapai 218.476 kasus, sementara untuk jumlah keseluruhan kasus, Indonesia saat ini sudah melaporkan 2,1 juta kasus positif COVID-19.
Dari perkembangan program vaksinasi, dosis pertama vaksin COVID-19 telah diberikan pada 27,4 juta orang atau 15,1 persen dari target, sedangkan dosis kedua total sudah diberikan pada 13,1 juta orang.
Pemerintah merevisi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, di mana mal yang tadinya dapat beroperasi sampai pukul 20.00, saat ini hanya diizinkan buka sampai dengan pukul 17.00.
Sementara itu, restoran hanya diizinkan untuk melayani "take away" hingga pukul 20.00. Perkantoran di zona merah dan oranye diwajibkan melakukan kebijakan Work From Home (WFH) 75 persen.
Dari eksternal, bursa saham AS ditutup bervariasi semalam. Investor juga tampaknya yakin bahwa kenaikan inflasi di AS saat ini bukan ancaman ekonomi berkelanjutan, tetapi hanya kenaikan sementara.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 261,55 poin atau 0,9 persen ke 28.786,47, indeks Hang Seng turun 102,35 poin atau 0,35 persen ke 29.165,95, dan indeks Straits Times terkoreksi 18,74 poin atau 0,6 persen ke 3.108,14.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: