Bengkulu (ANTARA News) - Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Bengkulu Ali Berti mengimbau pengguna jalan lintas barat Sumatera yang menghubungkan Bengkulu-Sumatera Barat agar mewaspadai sejumlah titik jalan yang rusak parah.

"Kami akan membuat rambu lalu lintas dan menyediakan alat berat di lokasi rawan ambles dan longsor tapi pengguna jalan harus waspada khususnya pengendara yang jarang melintas di jalur itu," katanya di Bengkulu, Kamis.

Kewaspadaan perlu ditingkatkan terutama kalau pengguna jalan melintasi jalur tersebut pada malam hari karena tidak ada penerangan di lokasi itu.

Tiga titik jalan yang harus diwaspadai karena terancam putus terdapat di Desa Urai dan Serangai Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara dan di Desa Air Punggur Kecamatan Mukomuko Utara Kabupaten Mukomuko.

"Di dua titik yaitu Serangai dan Urai sebagian badan jalan sudah ambles dan tidak ada penerangan, jadi kepada pengguna jalan agar waspada khususnya saat malam hari,"ujarnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa, Pemprov akan memasang tanda bahaya di sisi jalan, sebelum Dinas Pekerjaan Umum melakukan penanganan atas kerusakan itu.

Sebelumnya, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Provinsi Bengkulu, Sahfan Badli Sampurno di Bengkulu mengatakan pembangunan jalan lintas barat Sumatra akan diupayakan dari APBN perubahan 2010.

"Anggaran pembangunan jalan lintar barat khususnya yang terputus akibat abrasi di Kecamatan Ketahun akan dimaksimalkan dari APBN perubahan 2010 karena APBN 2010 sudah disahkan anggota DPR periode sebelumnya," katanya.

Sampurno mengatakan sudah meninjau langsung kondisi jalan yang terputus tersebut dan statusnya sudah dialihkan menjadi jalan provinsi sementara jalan negara dialihkan ke jalur Batik Nau-Ketahun.

Anggaran pembangunannya akan dioptimalkan dari APBN perubahan 2010 yang jumlahnya keseluruhan mencapai Rp200 triliun.
(K-RNI/B013)