Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) menghidupkan ekonomi syariah dengan menggelar Pekan Ekonomi Syariah (PEKSyar) bersama Bank Indonesia (BI).

Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar, di Mamuju, Senin menjelaskan bahwa kegiatan menghidupkan ekonomi syariah itu diharapkan dapat berkembang dan menjadi agenda rutin tahunan dalam mendukung pembangunan di Sulbar.

Ia mengatakan pemprov sangat mengapresiasi BI Sulbar dalam upaya menghidupkan ekonomi syariah di Sulbar itu dan diharapkan dapat terus terpelihara dengan baik dalam mewujudkan pembangunan Sulbar .

"Kegiatan PEKsyar yang diikuti dan diramaikan anak-anak dari pesantren dan madrasah itu juga untuk memajukan ekonomi di pesantren, semoga dapat terwujud, karena juga akan mendorong pembangunan ekonomi Sulbar," katanya.

Ia berharap kegiatan ekonomi pesantren dapat hidup dengan memanfaatkan bantuan BI dengan sebaik-baiknya, karena ekonomi pesantren sangat penting membangun ekonomi daerah di tengah pandemi COVID-19.

"Potensi pengembangan ekonomi syariah Sulbar sangat besar dikembangkan sehingga semua pihak harus serius mengembangkannya," kata Enny Anggraeni Anwar.

Kepala BI Perwakilan Sulbar, Budi Sudaryono juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemprov Sulbar menghidupkan ekonomi syariah.

"Potensi ekonomi dan keuangan syariah sangat penting dalam upaya pemulihan ekonomi di Sulbar," katanya.

BI melaksanakan program dedikasi untuk negeri, dan akan dikembangkan dengan bekerja sama pelaku usaha dan pondok pesantren dengan membangun Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pondok Pesantren (HEBITREN) di Sulbar, demikian Budi Sudaryono.

Baca juga: Pemprov Sulbar kerja sama UNDP perbaiki ekonomi masyarakat

Baca juga: Festival digitalisasi keuangan Sulbar dorong pembangunan ekonomi

Baca juga: Gubernur sampaikan potensi pariwisata Sulbar ke Menparekraf

Baca juga: Akibat pandemi belanja Sulbar naik 12 kali lipat