KKP salurkan bantuan untuk kelompok penjaga terumbu karang Gili Matra
27 Juni 2021 11:01 WIB
Dokumentasi - Sejumlah wisatawan asing bermain snorkeling di perairan Gili Meno, Desa Gili Indah, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (14/7/2019). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/ama.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan bantuan kepada Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (Kompak) dalam rangka bersinergi menjaga terumbu karang yang terletak di Kawasan Perairan Nasional Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra.
Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Hendra Yusran Siry dalam siaran pers di Jakarta, Minggu, menjelaskan bahwa pemberian bantuan Kompak merupakan agenda rutin KKP sebagai bentuk kepedulian terhadap kelompok masyarakat di bidang konservasi.
Bantuan Kompak diserahkan langsung kepada Kelompok Masyarakat Pengawas Kelautan dan Perikanan (Pokwasmas) Gili Matra oleh Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) Andi Rusandi yang didampingi Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi, pada medio Juni 2021.
"Bantuan KOMPAK disalurkan sesuai dengan Petunjuk Teknis yang tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Konservasi. Bantuan yang diberikan salah satunya adalah peralatan selam," jelas Hendra.
Mengenai detail bantuan, Direktur KKHL KKP Andi Rusandi menyebutkan bantuan berupa peralatan selam senilai Rp134,44 juta diberikan langsung kepada Pokwasmas Gili Matra. Bantuan terdiri dari 5 set BCD dan regulator, 5 set masker dan snorkel, 5 set long wetsuit, 5 set long boot, 5 set fin OH, 5 unit tabung selam, 20 unit pemberat, 5 unit belt nylon, 1 unit underwater kamera, 1 unit housing camera dan 1 unit dive stick.
Sementara itu, Kepala BKKPN Kupang, Imam Fauzi berharap peralatan yang telah diberikan dapat digunakan dan dimanfaatkan secara optimal dengan memperhatikan perawatannya sesuai dengan teknik-teknik standar pemeliharaan alat selam.
Pokmaswas Gili Matra sendiri merupakan kelompok pengawas sumber daya kelautan dan perikanan yang anggotanya terdiri dari nelayan, pemandu wisata, aktivis lingkungan dan ABK kapal wisata yang bekerja di sekitar TWP Gili Matra.
Sebelumnya, Pokmaswas Gili Matra telah aktif melakukan pemantauan dan rehabilitasi terumbu karang secara mandiri serta turut serta dalam membantu dan mendukung BKKPN Kupang Wilayah Kerja TWP Gili Matra dalam rangka memantau pemanfaatan dan biofisik kawasan.
Pelibatan pemangku kepentingan sektor kelautan dan perikanan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab KKP sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Upaya yang sinergis dan didasarkan pada bentuk-bentuk kolaborasi yang konkret diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi KKP untuk mewujudkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan nasional.
Berdasarkan data, KKP melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2020 berhasil merestorasi sekitar 74,3 hektare atau setara 93.685 berbagai jenis struktur terumbu karang yang ditempatkan di beberapa kawasan pesisir Pulau Dewata (Nusa Dua, Pandawa, Sanur, Serangan dan Buleleng).
Sedangkan untuk mangrove, KKP melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) sepanjang tahun lalu saja telah melakukan penanaman 2.975.129 batang mangrove dengan luas area mencapai 448,18 hektare. Luasan ini melampaui target yang ditetapkan sebesar 200 hektare.
Sementara di tingkat internasional, Pemerintah Indonesia aktif mengikuti forum maupun dialog yang berkaitan dengan kesehatan laut. Misalnya pada 2009 lalu, Indonesia menginisiasi untuk menjaga dan memanfaatkan wilayah laut serta terumbu karang di daerah segitiga terumbu karang secara berkelanjutan.
Baca juga: Rayakan HUT ke 75, BNI tanam 1.946 terumbu karang di Likupang
Baca juga: KKP bangun lagi pusat terumbu karang, kali ini di Maratua Kaltim
Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Hendra Yusran Siry dalam siaran pers di Jakarta, Minggu, menjelaskan bahwa pemberian bantuan Kompak merupakan agenda rutin KKP sebagai bentuk kepedulian terhadap kelompok masyarakat di bidang konservasi.
Bantuan Kompak diserahkan langsung kepada Kelompok Masyarakat Pengawas Kelautan dan Perikanan (Pokwasmas) Gili Matra oleh Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) Andi Rusandi yang didampingi Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi, pada medio Juni 2021.
"Bantuan KOMPAK disalurkan sesuai dengan Petunjuk Teknis yang tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Konservasi. Bantuan yang diberikan salah satunya adalah peralatan selam," jelas Hendra.
Mengenai detail bantuan, Direktur KKHL KKP Andi Rusandi menyebutkan bantuan berupa peralatan selam senilai Rp134,44 juta diberikan langsung kepada Pokwasmas Gili Matra. Bantuan terdiri dari 5 set BCD dan regulator, 5 set masker dan snorkel, 5 set long wetsuit, 5 set long boot, 5 set fin OH, 5 unit tabung selam, 20 unit pemberat, 5 unit belt nylon, 1 unit underwater kamera, 1 unit housing camera dan 1 unit dive stick.
Sementara itu, Kepala BKKPN Kupang, Imam Fauzi berharap peralatan yang telah diberikan dapat digunakan dan dimanfaatkan secara optimal dengan memperhatikan perawatannya sesuai dengan teknik-teknik standar pemeliharaan alat selam.
Pokmaswas Gili Matra sendiri merupakan kelompok pengawas sumber daya kelautan dan perikanan yang anggotanya terdiri dari nelayan, pemandu wisata, aktivis lingkungan dan ABK kapal wisata yang bekerja di sekitar TWP Gili Matra.
Sebelumnya, Pokmaswas Gili Matra telah aktif melakukan pemantauan dan rehabilitasi terumbu karang secara mandiri serta turut serta dalam membantu dan mendukung BKKPN Kupang Wilayah Kerja TWP Gili Matra dalam rangka memantau pemanfaatan dan biofisik kawasan.
Pelibatan pemangku kepentingan sektor kelautan dan perikanan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab KKP sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Upaya yang sinergis dan didasarkan pada bentuk-bentuk kolaborasi yang konkret diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi KKP untuk mewujudkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan nasional.
Berdasarkan data, KKP melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2020 berhasil merestorasi sekitar 74,3 hektare atau setara 93.685 berbagai jenis struktur terumbu karang yang ditempatkan di beberapa kawasan pesisir Pulau Dewata (Nusa Dua, Pandawa, Sanur, Serangan dan Buleleng).
Sedangkan untuk mangrove, KKP melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) sepanjang tahun lalu saja telah melakukan penanaman 2.975.129 batang mangrove dengan luas area mencapai 448,18 hektare. Luasan ini melampaui target yang ditetapkan sebesar 200 hektare.
Sementara di tingkat internasional, Pemerintah Indonesia aktif mengikuti forum maupun dialog yang berkaitan dengan kesehatan laut. Misalnya pada 2009 lalu, Indonesia menginisiasi untuk menjaga dan memanfaatkan wilayah laut serta terumbu karang di daerah segitiga terumbu karang secara berkelanjutan.
Baca juga: Rayakan HUT ke 75, BNI tanam 1.946 terumbu karang di Likupang
Baca juga: KKP bangun lagi pusat terumbu karang, kali ini di Maratua Kaltim
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: