Jakarta (ANTARA) - Ketua Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Edy Haryanto mengatakan stok tabung oksigen medis di Pasar Pramuka, Jakarta Timur masih aman untuk memenuhi tingginya permintaan yang mengalami kenaikan 15 persen dibanding saat normal.

"Masih aman persediaannya," kata Edy Haryanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Pemilik apotek di Cianjur menambah stok tabung oksigen setiap hari

Edy mengatakan tingginya permintaan tabung oksigen medis yang terjadi secara bersamaan membuat pedagang tidak menyiapkan stok di tokonya sehingga seolah-olah persediaan menipis.

"Mungkin karena permintaan juga berbarengan jadi pas di toko kan tidak banyak, tapi enggak ada masalah," ujar Edy.

Edy mengatakan untuk harga jual tabung oksigen medis di Pasar Pramuka saat ini sedikit mengalami kenaikan meski tidak menyebutkan angkanya.

Baca juga: Dinkes DKI jamin ketersediaan pasokan tabung oksigen

Dia menambahkan untuk rata-rata penjualan tabung oksigen medis di antara pedagang per harinya juga tak menentu.

"Rata-rata hitungannya tidak bisa harian, kadang dalam sehari tidak bisa keluar lima atau enam tabung. Jadi rata-ratanya bulanan. Per bulan bisa jual sampai 40 - 50 tabung. Sekarang bisa 60 tabung secara keseluruhan," kata Edy.

Baca juga: Kemarin, PT PP raih kontrak Rp6,7 T hingga ketersediaan tabung oksigen

Sebelumnya Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga telah menjamin ketersediaan tabung oksigen medis di Ibu Kota.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menjamin ketersediaan pasokan tabung oksigen medis di rumah sakit.

"Kami selalu berkomunikasi kalau ada kendala dari arah suplier karena ada keterbatasan armada atau SDM kami siap membantu untuk bisa bisa sampai ke rumah sakit," ujar Widyastuti.