Wedang Tahu Borneo di Kampung Ramadhan
17 Agustus 2010 06:35 WIB
Wibowo (2 kiri), Lina (kiri) dan Kumis (2 kanan), mahasiswa asal China melayani pembeli saat menjual makanan khas China di Jalur Gaza (jajanan lauk dan sayur gubug ashar zerba), Nitikan, Yogyakarta, Kamis (12/8). Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) jurusan Sastra Indonesia yang baru 1 tahun berada di Indonesia tersebut meramaikan pasar sore ramadhan di Jalur Gaza Nitikan dengan menjual makanan khas China, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin membeli makanan untuk berbuka. (ANTARA/Noveradika)
Yogyakarta (ANTARA News) - Kampung Ramadhan `Jalur Gaza` di Nitikan,
Kota Yoyakarta, juga menjual wedang tahu borneo, minuman khas
Pontianak, Kalimatan Barat, yang berkhasiat mengobati panas dalam.
Menurut penjual wedang tahu ini, Alex, di Yogyakarta, Senin, wedang tahu borneo merupakan minuan khas yang terbuat dari sari kacang kedelai yang diolah secara tradisional.
Ia mengatakan rasa wedang tahu borneo berbeda dengan sari kacang kedelai pada umumnya. "Wedang ini tidak hanya dari sari kacang kedelai murni, tetapi dicampuri dengan jahe, dan sedikit lebih kental dibandingkan dengan sari kedelai pada umunya," katanya.
Wedang tahu borneo selain dapat mengobati panas dalam, menurut Alex juga dapat memberikan stamina bagi siapa saja yang meminumnya.
"Dalam penyajiannya, wedang tahu ini disajikan dengan dicampur es batu. Aroma kedelainya khas, dan sarinya kental. Ini sangat menyegarkan untuk berbuka puasa," katanya.
Menurut dia, selama ini dirinya berjualan minuman itu di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta. "Baru pertama kali ini saya berjualan di Kampung Ramadhan `Jalur Gaza` Yogyakarta," katanya.
"Selama berjualan di Kampung Ramadhan ini, setiap hari terjual rata-rata 60 cup," kata Alex.
Ia mengatakan pendapatan dari penjualan wedang tahu borneo dalam satu hari antara Rp300.000 hingga Rp500.000. "Sebagian besar konsumennya kalangan orang tua," katanya.
Dalam waktu dekat dirinya akan membuka kios wedang ini di tempat lain, tetapi masih di wilayah Kota Yogykarta. "Saya ingin memperluas pemasaran, sekaligus memperkenalkan wedang tahu borneo kepada masyarakat luar daerah," katanya. (ANT161/K004)
Menurut penjual wedang tahu ini, Alex, di Yogyakarta, Senin, wedang tahu borneo merupakan minuan khas yang terbuat dari sari kacang kedelai yang diolah secara tradisional.
Ia mengatakan rasa wedang tahu borneo berbeda dengan sari kacang kedelai pada umumnya. "Wedang ini tidak hanya dari sari kacang kedelai murni, tetapi dicampuri dengan jahe, dan sedikit lebih kental dibandingkan dengan sari kedelai pada umunya," katanya.
Wedang tahu borneo selain dapat mengobati panas dalam, menurut Alex juga dapat memberikan stamina bagi siapa saja yang meminumnya.
"Dalam penyajiannya, wedang tahu ini disajikan dengan dicampur es batu. Aroma kedelainya khas, dan sarinya kental. Ini sangat menyegarkan untuk berbuka puasa," katanya.
Menurut dia, selama ini dirinya berjualan minuman itu di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta. "Baru pertama kali ini saya berjualan di Kampung Ramadhan `Jalur Gaza` Yogyakarta," katanya.
"Selama berjualan di Kampung Ramadhan ini, setiap hari terjual rata-rata 60 cup," kata Alex.
Ia mengatakan pendapatan dari penjualan wedang tahu borneo dalam satu hari antara Rp300.000 hingga Rp500.000. "Sebagian besar konsumennya kalangan orang tua," katanya.
Dalam waktu dekat dirinya akan membuka kios wedang ini di tempat lain, tetapi masih di wilayah Kota Yogykarta. "Saya ingin memperluas pemasaran, sekaligus memperkenalkan wedang tahu borneo kepada masyarakat luar daerah," katanya. (ANT161/K004)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
Tags: