Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Mustafa Abubakar mendorong seluruh perusahaan milik negara membentuk Unit Pelayanan Zakat (UPZ), sebagai salah satu upaya pemerintah memberdayakan masyarakat sekaligus mengurangi angka kemiskikan.

"Zakat secara nasional, jika dikelola dengan baik maka berpotensi meningkatkan perekonomian," kata Menteri Mustafa di sela peresmian UPZ Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz) PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI), di Jakarta, Rabu.

Menurut Mustafa, UPZ yang didirikan di setiap BUMN untuk menjembatani penyaluran zakat karyawan yang menganut agama Islam.

Hingga kini dari 141 BUMN baru 30 perusahaan yang sudah memiliki UPZ. "Kami secara terbuka mengimbau karyawan BUMN beragama Islam yang memiliki kemampuan keuangan dapat menyalurkan zakat melalui UPZ Baznas," katanya.

Ia menjelaskan, dengan bertambahnya jumlah BUMN yang memiliki UPZ maka potensi untuk mengumpulkan dana zakat secara nasional akan meningkat.

Usai menyaksikan penandatanganan UPZ ASEI dengan Baznas, Mustafa yang didampingi Ketua Umum Baznas Didin Hafidudin, menyempatkan diri meninjau gerai UPZ dan mengisi formulir pembayaran zakat.

Sementara itu, Dirut PT ASEI Zaafril Razief Amir mengatakan, dari sekitar 470 orang karyawan perusahaan itu, sebanyak 170 orang sudah terdaftar sebagai pembayar zakat melalui Baznas.

Selain itu, ASEI juga menggalang karyawan perusahaan lain yang berkantor di Menara Kadin dan Menara Karya untuk ikut program Baznas.

"Perusahaan yang berkantor di Menara Kadin sebanyak 63 perusahaan, di Menara Karya 57 perusahaan, dengan total karyawan sekitar 5.000 orang, sebanyak 4.000 orang di antaranya beragama Islam," ujar Zaafril.

Ia menjelaskan, ASEI tidak hanya menyetor laba kepada pemerintah, tapi juga kontribusi sosial kepada lingkungan.

Sementara itu, Ketua Umum Baznas Didin Hafidudin, Baznas memiliki lima program, yakni Indonesia Sehat, Indonesia Cerdas, Indonesia Peduli, Indonesia Makmur dan Indonesia Taqwa.

Seluruh program tersebut dibiayai dari dana Baznas, seperti penyediaan pipanisasi air bersih, layanan kesehatan, pembangunan rumah sakit, pembangunan mesjid, beasiswa, hingga bantuan penanggulangan bencana.

Didin menuturkan, pada 2007 dana Baznas terkumpul Rp450 miliar, 2008 meningkat menjadi Rp920 miliar dan pada 2009 sebesar RP1,2 triliun.

"Untuk 2010, dengan berbagai program sosialisasi, Baznas memperkirakan dana zakat terkumpul mencapai Rp1,5 triliun," katanya.

Didin mengharapkan, jumlah BUMN yang mendirikan UPZ terus bertambah, sehingga potensi untuk meningkatkan dana zakat bertambah.

Ia menambahkan, berdasarkan penelitian dari Asian Development Bank (ADB), potensi zakat Indonesia per tahun mencapai Rp100 triliun.

"Ini kekuatan yang sangat dahsyat. Jika setiap tahun 10 persen saja terkumpul dari potensi yang ada, sangat membantu program-program pemerintah untuk mengatasi kemiskinan," tegasya.
(R017/B010)