Rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Kota Malang penuh
25 Juni 2021 16:15 WIB
Pengendara sepeda motor melintas di depan Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur. (ANTARA/Vicki Febrianto)
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Malang menyatakan bahwa tingkat keterisian rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, penuh.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan bahwa penuhnya rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 tersebut, seiring dengan meningkatnya kasus konfirmasi COVID-19 khususnya di wilayah Kota Malang.
"Iya, benar. Hampir di semua rumah sakit rujukan, termasuk Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard, sudah penuh 100 persen," kata Husnul di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.
Baca juga: Klaster COVID-19 kawasan perumahan kembali muncul di Malang
Husnul menjelaskan tingkat keterisian atau Bed Occupancy Ratio (BOR) pada rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 yang penuh tersebut, terjadi pada ruang isolasi penanganan pasien konfirmasi, hingga Intensive Care Unit (ICU) yang dilengkapi dengan ventilator.
"Untuk bed isolasi, semuanya hampir penuh. Jika bed isolasi penuh, maka kemungkinan untuk ruang ICU juga penuh," ujar Husnul.
Husnul menambahkan, Pemerintah Kota Malang saat ini tengah melakukan upaya untuk menambah kapasitas rumah sakit rujukan penanganan COVID-19. Selain itu juga menyiapkan rumah sakit lain yang sebelumnya bukan merupakan tempat rujukan penanganan COVID-19.
Baca juga: Pemkot Malang segera kumpulkan pelaku usaha bahas penguatan prokes
Menurut Husnul, pada rumah sakit yang selama ini bukan merupakan rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 tersebut, nantinya akan disiapkan paling tidak dua tempat tidur, yang akan dipergunakan untuk isolasi pasien konfirmasi.
"Untuk rumah sakit yang bukan rujukan, kita akan mengupayakan, paling tidak satu, atau dua bed untuk isolasi. Itu untuk menyangga, dan mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19," ujar Husnul.
Selain itu, lanjut Husnul, penambahan kapasitas juga tetap dilakukan di rumah sakit rujukan penanganan COVID-19, seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Rumah Sakit Hermina dan Rumah Sakit Lavalette.
Baca juga: Tingkat keterisian ruang isolasi COVID-19 di RSSA alami peningkatan
"Penambahan itu dalam bentuk ruang ICU, begitu juga bed, dan alat kesehatan, serta sarana prasarana, termasuk tenaga medis," ujar Husnul.
Husnul menambahkan, rumah isolasi atau safe house yang berada di Jalan Kawi, juga akan dioptimalkan. Pemerintah Kota Malang, telah mengajukan perpanjangan penggunaan safe house di Badan Pendidikan dan Pelatihan Malang, milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Secara prinsip, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sudah menyetujui (perpanjangan penggunaan), tinggal kita melakukan koordinasi," kata Husnul.
Baca juga: Warga perumahan di Kota Malang terpapar COVID-19 jadi 22 orang
Sementara itu, secara terpisah, Kepala Bagian Humas RSUD Saiful Anwar Malang Donny Iryan menambahkan, sebanyak 15 ruangan yang dilengkapi ventilator, dalam satu pekan terakhir selalu dalam kondisi penuh.
"Rata-rata 90-100 persen, karena pada saat kosong, dilakukan pembersihan, dan kemudian terisi lagi," kata Donny.
Donny menjelaskan, untuk BOR ruangan inCOVID-19 di RSUD Saiful Anwar Malang, para periode 1-11 Juni 2021, tingkat keterisian sebesar 30 persen. Namun, BOR inCOVID-19 terus meningkat, hingga mencapai 78 persen pada 23 Juni 2021.
Di Kota Malang, ada sebanyak 11 rumah sakit rujukan penanganan COVID-19. RSUD Saiful Anwar Malang merupakan salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 yang selama ini menangani pasien dengan gejala sedang hingga berat.
Baca juga: Pemkot Malang lakukan pelacakan penyebaran COVID-19 area perumahan
Sementara untuk pasien tanpa gejala, atau mengalami gejala ringan hingga sedang, akan dirawat di fasilitas layanan kesehatan lain, seperti RS Lapangan Idjen Boulevard, atau safe house Jalan Kawi.
Hingga saat ini, di Kota Malang, tercatat secara keseluruhan ada sebanyak 6.953 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 6.177 orang dilaporkan telah sembuh, 654 dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.
Baca juga: Dinkes Kota Malang siapkan ribuan tes antigen untuk antisipasi pemudik
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan bahwa penuhnya rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 tersebut, seiring dengan meningkatnya kasus konfirmasi COVID-19 khususnya di wilayah Kota Malang.
"Iya, benar. Hampir di semua rumah sakit rujukan, termasuk Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard, sudah penuh 100 persen," kata Husnul di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.
Baca juga: Klaster COVID-19 kawasan perumahan kembali muncul di Malang
Husnul menjelaskan tingkat keterisian atau Bed Occupancy Ratio (BOR) pada rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 yang penuh tersebut, terjadi pada ruang isolasi penanganan pasien konfirmasi, hingga Intensive Care Unit (ICU) yang dilengkapi dengan ventilator.
"Untuk bed isolasi, semuanya hampir penuh. Jika bed isolasi penuh, maka kemungkinan untuk ruang ICU juga penuh," ujar Husnul.
Husnul menambahkan, Pemerintah Kota Malang saat ini tengah melakukan upaya untuk menambah kapasitas rumah sakit rujukan penanganan COVID-19. Selain itu juga menyiapkan rumah sakit lain yang sebelumnya bukan merupakan tempat rujukan penanganan COVID-19.
Baca juga: Pemkot Malang segera kumpulkan pelaku usaha bahas penguatan prokes
Menurut Husnul, pada rumah sakit yang selama ini bukan merupakan rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 tersebut, nantinya akan disiapkan paling tidak dua tempat tidur, yang akan dipergunakan untuk isolasi pasien konfirmasi.
"Untuk rumah sakit yang bukan rujukan, kita akan mengupayakan, paling tidak satu, atau dua bed untuk isolasi. Itu untuk menyangga, dan mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19," ujar Husnul.
Selain itu, lanjut Husnul, penambahan kapasitas juga tetap dilakukan di rumah sakit rujukan penanganan COVID-19, seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Rumah Sakit Hermina dan Rumah Sakit Lavalette.
Baca juga: Tingkat keterisian ruang isolasi COVID-19 di RSSA alami peningkatan
"Penambahan itu dalam bentuk ruang ICU, begitu juga bed, dan alat kesehatan, serta sarana prasarana, termasuk tenaga medis," ujar Husnul.
Husnul menambahkan, rumah isolasi atau safe house yang berada di Jalan Kawi, juga akan dioptimalkan. Pemerintah Kota Malang, telah mengajukan perpanjangan penggunaan safe house di Badan Pendidikan dan Pelatihan Malang, milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Secara prinsip, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sudah menyetujui (perpanjangan penggunaan), tinggal kita melakukan koordinasi," kata Husnul.
Baca juga: Warga perumahan di Kota Malang terpapar COVID-19 jadi 22 orang
Sementara itu, secara terpisah, Kepala Bagian Humas RSUD Saiful Anwar Malang Donny Iryan menambahkan, sebanyak 15 ruangan yang dilengkapi ventilator, dalam satu pekan terakhir selalu dalam kondisi penuh.
"Rata-rata 90-100 persen, karena pada saat kosong, dilakukan pembersihan, dan kemudian terisi lagi," kata Donny.
Donny menjelaskan, untuk BOR ruangan inCOVID-19 di RSUD Saiful Anwar Malang, para periode 1-11 Juni 2021, tingkat keterisian sebesar 30 persen. Namun, BOR inCOVID-19 terus meningkat, hingga mencapai 78 persen pada 23 Juni 2021.
Di Kota Malang, ada sebanyak 11 rumah sakit rujukan penanganan COVID-19. RSUD Saiful Anwar Malang merupakan salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 yang selama ini menangani pasien dengan gejala sedang hingga berat.
Baca juga: Pemkot Malang lakukan pelacakan penyebaran COVID-19 area perumahan
Sementara untuk pasien tanpa gejala, atau mengalami gejala ringan hingga sedang, akan dirawat di fasilitas layanan kesehatan lain, seperti RS Lapangan Idjen Boulevard, atau safe house Jalan Kawi.
Hingga saat ini, di Kota Malang, tercatat secara keseluruhan ada sebanyak 6.953 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 6.177 orang dilaporkan telah sembuh, 654 dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.
Baca juga: Dinkes Kota Malang siapkan ribuan tes antigen untuk antisipasi pemudik
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: