Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah merumuskan bahwa mobil ramah lingkungan harus memiliki tingkat konsumsi bahan bakar yang rendah.
"Rumusan kita konsumsi bahan bakarnya satu liter banding 22 kilometer (km)," kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat, dalam wawancara bersama ANTARA di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, seperti kebijakan negara lain di dunia yang menjalankan eco car, eco friendly, maka pemerintah pun akan melaksanakan kebijakan yang sama.
Dan kebijakan tersebut seperti yang sudah diketahui adalah yang mengarah pada produksi mobil hemat energi, ramah lingkungan, dengan harga terjangkau (HERLT).
Secara lengkap, Hidayat menyebutkan, mobil yang murah bisa di bawah Rp100 juta dan irit bahan bakar satu liter banding 22 km sehingga digolongkan ramah lingkungan karena otomatis memiliki gas buang yang rendah.
"Mobil-mobil yang lalu lalang di jalan sekarang kan masih banyak yang konsumsi bahan bakar satu liter banding delapan kilometer," ujarnya.
Indonesia, menurut Hidayat, pada dasarnya memiliki peluang untuk dijadikan basis produksi pengembangan kendaraan bermotor HERLT tersebut, dengan potensi pasar berkisar antara 300.000 hingga 600.000 unit per tahun.
Kendaraan tersebut tentu akan memasuki segmen pasar transisi kendaraan bermotor roda dua ke roda empat, dan menggeser pasar kendaraan roda empat tua.
Hingga saat ini, kebijakan terkait mobil hemat energi, ramah lingkungan, dengan harga terjangkau masih dibahas di interdep. Namun diharapkan mobil tersebut sudah ada di jalanan pada 2011.
(V002/B010)
Irit Bahan Bakar Rumusan "Eco Car" Indonesia
20 Juli 2010 12:44 WIB
Toyota FT-EV II (ANTARA/Toyota)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
Tags: