Stafsus Wapres dorong tambak milenial untuk ekonomi kerakyatan
24 Juni 2021 21:23 WIB
Kunjungan kerja Staf Khusus Wapres Lukmanul Hakim ke Tambak Milenial budidaya udang vaname di Balai Perikanan budidaya Air Payau (BPAP) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu (24/6/2021). ANTARA/HO-stafsus Wapres.
Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Wakil Presiden RI Dr Lukmanul Hakim mendorong Tambak Milenial Budidaya Udang Vaname menjadi salah satu model ekonomi kerakyatan nasional yang dapat mencetak lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat untuk mempercepat pemulihan ekonomi kerakyatan di tengah pandemi COVID-19
Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, dia menyebutkan tambak milenial tersebut seperti model budi daya udang yang dikembangkan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPAP) Situbondo - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini menerapkan teknologi budi daya modern (smart farming) berbasis teknologi informasi (IoT / Internet of Thing) yang menarik generasi muda menjadi petambak.
"Kami menindaklanjuti arahan Wakil Presiden mengakselerasi ekonomi kerakyatan, antara lain mengembangkan sea farming seperti tambak milenial ini," ujar Lukmanul Hakim saat kunjungan kerja ke Tambak Milenial BPAP Situbondo, Jawa Timur, bersama Asisten Staf Khusus Wapres Guntur Subagja Mahardika dan Dhika Yudistira.
Baca juga: Menteri KKP ingin ada standardisasi pengelolaan tambak superintensif
Lukmanul Hakim mengajak instansi terkait berkolaborasi mengembangkan tambak milenial sebagai salah satu program mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Secara ekonomi usaha tambak milenial dapat menarik investor dan pembiayaan perbankan, juga dapat dikustomisasi untuk tambak rakyat secara komunal dengan skema KUR, bahkan bisa dikembangkan dengan skema wakaf produktif," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo Sopan Efendi menyatakan siap menduplikasi dan mengadopsi teknologi yang dikembangkan BPAP Situbondo.
Baca juga: Menteri KP dorong Lampung kembangkan tambak udang modern
Kepala BPAP Situbondo Manijo memaparkan inovasi teknologi tambak milenial yang dapat meningkatkan produksi udang tinggi antara lain dengan memanfaatkan teknologi berbasis industri 4.0 seperti automatic feeder, water quality monitoring, nanobubble, oksigen murni yang dilengkapi aplikasi budidaya berbasis data (smart farming).
Selain itu menerapkan central drain, sistem manajemen air dan pakan serta Instalasi Pengolah Air Limbah sehingga dampak limbah budidaya dapat dikelola dan diminimalisir.
Menurut dia saat ini BPAP Situbondo menjadi sarana edukasi dan pelatihan bagi generasi muda yang berminat tambak udang.
Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, dia menyebutkan tambak milenial tersebut seperti model budi daya udang yang dikembangkan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPAP) Situbondo - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini menerapkan teknologi budi daya modern (smart farming) berbasis teknologi informasi (IoT / Internet of Thing) yang menarik generasi muda menjadi petambak.
"Kami menindaklanjuti arahan Wakil Presiden mengakselerasi ekonomi kerakyatan, antara lain mengembangkan sea farming seperti tambak milenial ini," ujar Lukmanul Hakim saat kunjungan kerja ke Tambak Milenial BPAP Situbondo, Jawa Timur, bersama Asisten Staf Khusus Wapres Guntur Subagja Mahardika dan Dhika Yudistira.
Baca juga: Menteri KKP ingin ada standardisasi pengelolaan tambak superintensif
Lukmanul Hakim mengajak instansi terkait berkolaborasi mengembangkan tambak milenial sebagai salah satu program mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Secara ekonomi usaha tambak milenial dapat menarik investor dan pembiayaan perbankan, juga dapat dikustomisasi untuk tambak rakyat secara komunal dengan skema KUR, bahkan bisa dikembangkan dengan skema wakaf produktif," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo Sopan Efendi menyatakan siap menduplikasi dan mengadopsi teknologi yang dikembangkan BPAP Situbondo.
Baca juga: Menteri KP dorong Lampung kembangkan tambak udang modern
Kepala BPAP Situbondo Manijo memaparkan inovasi teknologi tambak milenial yang dapat meningkatkan produksi udang tinggi antara lain dengan memanfaatkan teknologi berbasis industri 4.0 seperti automatic feeder, water quality monitoring, nanobubble, oksigen murni yang dilengkapi aplikasi budidaya berbasis data (smart farming).
Selain itu menerapkan central drain, sistem manajemen air dan pakan serta Instalasi Pengolah Air Limbah sehingga dampak limbah budidaya dapat dikelola dan diminimalisir.
Menurut dia saat ini BPAP Situbondo menjadi sarana edukasi dan pelatihan bagi generasi muda yang berminat tambak udang.
Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: