London (ANTARA News) - Kunyit tak hanya berfungsi sebagai bumbu dapur, tetapi juga digunakan sebagai obat. Peneliti dari seluruh dunia sudah menyelidiki manfaat kunyit sebagai obat alzheimer dan radang sendi.

Kini, para ilmuwan mengatakan kunyit bisa membantu menargetkan dan menghancurkan sel kanker yang tahan terhadap kemo.

Hal itu bisa meningkatkan efektivitas kemoterapi dan juga membantu mencegah kambuhnya penyakit.

Para peneliti di Universitas Leicester, Inggris menggunakan kurkumin, senyawa pada akar kunyit, untuk menyerang sel yang tahan kemo.

Tujuannya menggunakan ekstrak dalam jaringan tumor kolorektal. Di negara barat, jumlah kematian akibat kanker kolorektal sebanyak 600.000 setahun. Kanker kolorektal juga merupakan penyebab kematian akibat kanker ketiga.

"Setelah menjalani perawatan kanker, sebagian kecil sel kanker kerap bertahan yang bertanggung jawab pada kambuhnya penyakit," kata Dr. Karen Brown yang memimpin penilitian, seperti dikutip Daily Mail.

"Sel-sel ini tampak memiliki sifat-sifat berbeda pada kumpulan sel dalam satu tumor, membuatnya tahan terhadap kemoterapi.

Penelitian laboratorium sebelumnya menunjukkan bahwa kurkumin, dari kunyit, tidak hanya meningkatkan efektifitas kemoterapi tetapi juga mengurangi jumlah sel yang tahan kemo, yang terlibat dalam menjaga kambuhnya penyakit."

"Kami harap kinerja kami akan mengantar pada pemahaman dari mekanisme yang lebih baik di mana kurkumin menargetkan sel yang bertahan dalam tumor. Itu juga membantu kami mengidentifikasi jumlah pasien yang mungkin paling bermanfaat dari pengobatan kurkumin di masa depan."
(ENY/A024)