London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu (23/6), berbalik melemah dari keuntungan dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,23 persen atau 15,95 poin, menjadi menetap di 7.074,06 poin.

Indeks FTSE 100 bertambah 0,39 persen atau 27,72 poin menjadi 7.090,01 poin pada hari Selasa (22/6), setelah menguat 0,64 persen atau 44,82 poin menjadi 7.062,29 poin pada hari Senin (21/6), dan anjlok 1,90 persen atau 135,96 poin menjadi 7.017,47 poin pada Jumat (18/6).

Melrose Industries, perusahaan berbasis di London yang mengkhususkan diri dalam membeli dan meningkatkan bisnis berkinerja buruk, mengalami kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips dengan harga sahamnya terpuruk 2,65 persen.

Diikuti oleh saham induk perusahaan penyedia jasa asuransi jiwa dan dana pensiun Phoenix Group Holdings yang kehilangan 2,54 persen, serta perusahaan jasa penyelenggara acara dan penerbitan multinasional Inggris Informa merosot 2,50 persen.

Sementara itu, JD Sports Fashion, perusahaan ritel pakaian olahraga, melonjak 1,83 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham B perusahaan minyak dan gas multinasional Royal Dutch Shell PLC (RDSB) serta saham A perusahaan minyak dan gas multinasional Royal Dutch Shell PLC (RDSA), yang masing-masing meningkat 1,54 persen dan 1,38 persen.

Baca juga: Saham Inggris berakhir positif, indeks FTSE 100 bertambah 0,39 persen

Baca juga: Saham Inggris menguat, ditopang energi dan harapan suku bunga rendah