Menparekraf dorong SMAN 7 Purworejo jadi destinasi wisata sejarah
23 Juni 2021 23:20 WIB
Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menandatangani prasasti Taman Belajar Anak Bangsa "Widyatama Sasana" di SMAN 7 Purworejo, Rabu (23/6/2021). ANTARA/Heru Suyitno
Purworejo (ANTARA) - Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong SMA Negeri 7 Purworejo, Jawa Tengah, yang dibangun pada tahun 1914 menjadi destinasi wisata sejarah.
"Harapan kami SMAN 7 ini menjadi destinasi wisata sejarah sekaligus menjadi destinasi konservasi yang terus dijaga kelestariannya dan mampu untuk mencetak individu yang berakhlakul karimah dan insan-insan yang cerdas," kata Sandiaga di Purworejo, Rabu.
Ia menyampaikan hal tersebut usai meresmikan Taman Belajar Anak Bangsa "Widyatama Sasana" di SMAN 7 Purworejo. Sekolah yang dibangun pada pemerintahan Belanda bernama HKS tersebut merupakan sekolah kekek Sandiaga Uno bernama R.H. Abdullah Rachman.
"Eyang saya pernah sekolah di sini pada tahun 1931 selama 3 tahun. Saya tidak terbayangkan bahwa sekolah ini menjadi salah satu tujuan wisata heritage yang berbasis sejarah," katanya.
Sandiaga menuturkan bahwa HKS merupakan kawasan candradimuka pertama para pegiat pendidikan, guru-guru dari seluruh Nusantara belajar tentang ilmu keguruan dan ilmu pendidikan di HKS ini.
"Di sinilah eyang saya menuntut ilmu dan akhirnya turun-temurun kepada ibu saya yang juga menjadi seorang pendidik," katanya.
Ia juga berharap SMAN 7 ikut berpartisipasi dalam pengembangan destinasi superprioritas Borobudur, yang kebetulan lahannya otoritanya ada di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Kami ingin siswa/siswanya mulai diarahkan secara digitalisasi masuk ke dalam ekosistem ekonomi kreatif. De Loano Glamping yang lagi dikembangkan harapannya bisa menampung siswa/siswi terbaik dari SMAN 7 Purworejo," katanya.
Baca juga: Menparekraf: Pembangunan Borobudur Highland dipercepat
Baca juga: Menparekraf: Pariwisata bisa bangkit jika protokol kesehatan dipatuhi
"Harapan kami SMAN 7 ini menjadi destinasi wisata sejarah sekaligus menjadi destinasi konservasi yang terus dijaga kelestariannya dan mampu untuk mencetak individu yang berakhlakul karimah dan insan-insan yang cerdas," kata Sandiaga di Purworejo, Rabu.
Ia menyampaikan hal tersebut usai meresmikan Taman Belajar Anak Bangsa "Widyatama Sasana" di SMAN 7 Purworejo. Sekolah yang dibangun pada pemerintahan Belanda bernama HKS tersebut merupakan sekolah kekek Sandiaga Uno bernama R.H. Abdullah Rachman.
"Eyang saya pernah sekolah di sini pada tahun 1931 selama 3 tahun. Saya tidak terbayangkan bahwa sekolah ini menjadi salah satu tujuan wisata heritage yang berbasis sejarah," katanya.
Sandiaga menuturkan bahwa HKS merupakan kawasan candradimuka pertama para pegiat pendidikan, guru-guru dari seluruh Nusantara belajar tentang ilmu keguruan dan ilmu pendidikan di HKS ini.
"Di sinilah eyang saya menuntut ilmu dan akhirnya turun-temurun kepada ibu saya yang juga menjadi seorang pendidik," katanya.
Ia juga berharap SMAN 7 ikut berpartisipasi dalam pengembangan destinasi superprioritas Borobudur, yang kebetulan lahannya otoritanya ada di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Kami ingin siswa/siswanya mulai diarahkan secara digitalisasi masuk ke dalam ekosistem ekonomi kreatif. De Loano Glamping yang lagi dikembangkan harapannya bisa menampung siswa/siswi terbaik dari SMAN 7 Purworejo," katanya.
Baca juga: Menparekraf: Pembangunan Borobudur Highland dipercepat
Baca juga: Menparekraf: Pariwisata bisa bangkit jika protokol kesehatan dipatuhi
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: