Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta Kamis pagi bergerak menguat mendekati 8.900 per dolar AS mengikuti langkah Indeks Harga Saham Gabungan yang terus menguat hingga menembus level 3.500 poin.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat 12 poin menjadi 8.920/8.930 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya 8.932/8.942.
Kepala Divisi Treasury PT Bank OCBC NISP Suriyanto Chang mengatakan, pasar uang terhadap rupiah terus positif sehingga memicu mata uang Indonesia naik lagi hingga mendekati level 8.900 per dolar.
"Kami optimis rupiah akan dapat mencapai angka 8.900 per dolar karena faktor positif pasar makin kuat," ucapnya.
Kenaikan rupiah, menurut dia tidak sejalan dengan kondisi pasar eksternal yang cenderung melemah, bursa Wall Street tidak dapat memperpanjang kenaikannya pada Kamis ini.
Menguatnya rupiah itu terutama didukung oleh arus masuk modal asing yang terus meningkat, katanya.
Selain itu juga didukung oleh merosotnya dolar AS ke tingkat terendah dalam lima bulan terhadap euro karena investor mengantisipasi langkah Bank Sentral AS atau Federal Reserve yang berupaya meningkatkan ekonominya yang "sakit" dengan memperbaharui kebijakan pengeluaran.
Euro naik menjadi 1,3625 dolar dari 1,3583 dolar di New York, dolar AS atau greenback juga merosot terhadap mata uang Jepang menjadi 83,72 yen dari 83,84 yen.
Menurut dia, rupiah apabila tidak ada hambatan maka pada pekan ini dapat menyentuh level Rp8.900 per dolar yang semula diperkirakan akan sulit, namun hanya dalam waktu dekat rupiah akan dapat ke sana.
"Kami memperkirakan rupiah akan dapat mencapai angka tersebut pada akhir pekan ini," ucapnya.
Faktor utama yang mendorong arus modal asing meningkat, menurut dia, karena pelaku asing optimis bahwa Indonesia masih merupakan pasar yang dibidik lebih jauh.
Indonesia dinilai asing masih merupakan pasar potensial yang dapat memberikan keuntungan lebih baik, ucapnya.
(H-CS/S004/S026)
Rupiah Menguat Dekati 8.900 Per Dolar
30 September 2010 10:57 WIB
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: