Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyerahkan rencana kegiatan atlet selama penyelenggaraan Olimpiade Tokyo dimulai pada 23 Juli mendatang.

Sekretaris Jenderal KOI Ferry J Kono mengatakan dokumen tersebut sudah harus diserahkan kepada panitia penyelenggara empat pekan sebelum jadwal keberangkatan. Rencana kegiatan itu bertujuan untuk memastikan para atlet tetap terpantau selama di Tokyo nanti.

“Jadi itu namanya activity monitoring plan. Atlet yang berangkat tanggal 8 Juli itu sudah kami serahkan sejak 8 Juni. Lalu yang akan berangkat 18 Juli juga sudah kami submit sejak 18 Juni kemarin,” kata Ferry saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Pebulu tangkis Indonesia bertolak ke Olimpiade Tokyo 8 Juli

“Jadi atlet tidak bisa kemana-mana karena di dalam perencanaan itu sudah kami submit rencana kegiatan atlet. Misalnya, atlet A dia masuk Kampung Atlet tanggal berapa, pukul berapa, bertanding hari apa, latihannya di mana,” kata dia menambahkan.

Selain menyerahkan perencanaan kegiatan, KOI juga sudah menyiapkan beberapa persyaratan yang ditetapkan panitia, termasuk soal jadwal keberangkatan dan tes swab atlet.

Sebelum bertolak ke Tokyo, atlet akan dipantau di pelatnasnya masing-masing, kemudian dites swab PCR dua hari hingga satu hari sebelum keberangkatan. Ferry mengatakan tes swab dilakukan di rumah sakit maupun klinik yang telah ditetapkan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.

Baca juga: Sinovac diakui WHO, atlet Indonesia dipastikan tak perlu divaksin lagi

“Kemudian sampai di bandara Jepang akan dites ulang. Setelah itu masing-masing atlet akan dipantau menggunakan aplikasi yang sudah disiapkan panitia dan (kegiatan atlet) harus sesuai dengan activity monitoring plan yang sudah kami submit sebelumnya,” tutur Ferry.

“Mereka yang negatif COVID-19 akan diantar dengan bus dari panitia langsung ke Kampung Atlet. Tapi apabila dites itu ada yang terindikasi terpapar, dia akan dipisahkan dan akan melakukan isolasi mandiri di tempat yang akan ditentukan panitia.”

Baca juga: Atlet Olimpiade wajib setujui pernyataan soal risiko fatal COVID-19
Baca juga: Atlet Olimpiade ditendang dari Jepang jika langgar aturan COVID-19

Hingga kini sudah ada 28 atlet Indonesia dari delapan cabang olahraga yang sudah dipastikan tampil di Tokyo. Merah Putih berpeluang menambah perwakilannya dari cabang senam dan voli pantai.

Khusus cabang olahraga bulu tangkis dijadwalkan bertolak lebih awal pada 8 Juli untuk melakukan pemusatan latihan di Kumamoto. Sementara sisanya akan menyusul pada 18 Juli.

Baca juga: Indonesia targetkan loloskan 30 atlet ke Olimpiade Tokyo
Baca juga: KOI usulkan Rp32 miliar untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo