Presiden Jokowi sebut PPKM Mikro masih kebijakan paling tepat saat ini
23 Juni 2021 16:46 WIB
Tangkapan Layar - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat umum, kelompok lanjut usia, pelayan publik, karyawan dan difabel di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/6). (Youtube Sekretariat Presiden)
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyampaikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat skala Mikro (PPKM Mikro) masih menjadi kebijakan yang paling tepat pada saat ini untuk menghentikan laju penularan COVID-19.
Presiden Jokowi, dalam keterangan persnya yang disiarkan Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu, mengatakan kebijakan PPKM Mikro tepat untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 hingga ke tingkat desa, atau langsung menuju ke akar masalah yakni komunitas.
Baca juga: Presiden: KH Abdul Wahab Chasbullah ajarkan cinta Tanah Air
Pemerintah, kata Presiden, telah mempelajari berbagai opsi penanganan COVID-19 dengan memperhitungkan kondisi ekonomi, sosial, politik di dalam negeri, dan juga pengalaman negara-negara lain dalam menangani pandemi ini.
“Pemerintah telah memutuskan PPKM Mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk menghentikan laju penularan COVID-19,” ujar Presiden.
Baca juga: Presiden tinjau pelaksanaan vaksinasi massal di Stadion Patriot Bekasi
Presiden Jokowi menjabarkan pemerintah menerapkan PPKM Mikro karena kebijakan tersebut sesuai dengan konteks kondisi pandemi saat ini dan bisa diterapkan tanpa mematikan ekonomi rakyat.
“Pemerintah melihat bahwa kebijakan PPKM mikro masih menjadi yang kebijakan yang paling tepat untuk konteks saat ini karena bisa berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat,” ujarnya.
Baca juga: Presiden berharap vaksinasi bisa mencakup 70 juta warga pada September
Kepala Negara menuturkan telah menerima banyak masukan mengenai penanganan COVID-19. Pemerintah menyambut baik setiap masukan, baik dari individu maupun kelompok masyarakat.
Saat ini, kata Presiden Jokowi, memang jumlah kasus positif COVID-19 telah meningkat secara tajam, yang dibarengi dengan bertambahnya tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit.
“Kita masih harus menghadapi ujian berat, menghadapi cobaan berat, karena beberapa hari terakhir wabah COVID-19 kembali merebak, kembali meningkat, dan juga adanya varian baru yang lebih mudah menular,” ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden: Jawa Timur siap gunakan vaksin AstraZeneca
Baca juga: Presiden berharap pariwisata Yogyakarta bangkit setelah vaksinasi
Presiden Jokowi, dalam keterangan persnya yang disiarkan Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu, mengatakan kebijakan PPKM Mikro tepat untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 hingga ke tingkat desa, atau langsung menuju ke akar masalah yakni komunitas.
Baca juga: Presiden: KH Abdul Wahab Chasbullah ajarkan cinta Tanah Air
Pemerintah, kata Presiden, telah mempelajari berbagai opsi penanganan COVID-19 dengan memperhitungkan kondisi ekonomi, sosial, politik di dalam negeri, dan juga pengalaman negara-negara lain dalam menangani pandemi ini.
“Pemerintah telah memutuskan PPKM Mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk menghentikan laju penularan COVID-19,” ujar Presiden.
Baca juga: Presiden tinjau pelaksanaan vaksinasi massal di Stadion Patriot Bekasi
Presiden Jokowi menjabarkan pemerintah menerapkan PPKM Mikro karena kebijakan tersebut sesuai dengan konteks kondisi pandemi saat ini dan bisa diterapkan tanpa mematikan ekonomi rakyat.
“Pemerintah melihat bahwa kebijakan PPKM mikro masih menjadi yang kebijakan yang paling tepat untuk konteks saat ini karena bisa berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat,” ujarnya.
Baca juga: Presiden berharap vaksinasi bisa mencakup 70 juta warga pada September
Kepala Negara menuturkan telah menerima banyak masukan mengenai penanganan COVID-19. Pemerintah menyambut baik setiap masukan, baik dari individu maupun kelompok masyarakat.
Saat ini, kata Presiden Jokowi, memang jumlah kasus positif COVID-19 telah meningkat secara tajam, yang dibarengi dengan bertambahnya tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit.
“Kita masih harus menghadapi ujian berat, menghadapi cobaan berat, karena beberapa hari terakhir wabah COVID-19 kembali merebak, kembali meningkat, dan juga adanya varian baru yang lebih mudah menular,” ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden: Jawa Timur siap gunakan vaksin AstraZeneca
Baca juga: Presiden berharap pariwisata Yogyakarta bangkit setelah vaksinasi
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: