Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Jerman memberikan dana hibah senilai 59,4 juta euro (sekitar Rp1,02 triliun) kepada Indonesia untuk pendanaan sejumlah proyek kerja sama teknis bilateral utama yang mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Perwakilan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Federal Jerman pada Rabu menandatangani nota kesepakatan untuk sejumlah proyek kerja sama teknis bilateral itu, demikian menurut keterangan dari Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, Rabu.
Dengan total nilai hibah 59,4 juta euro itu, terdapat 16 proyek di Indonesia yang didanai oleh Pemerintah Jerman, antara lain di bidang energi terbarukan, infrastruktur hijau, kehutanan dan perubahan iklim, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pendidikan dan pelatihan kejuruan (TVET) serta tata kelola pemerintahan.
Dari keseluruhan 16 proyek kerja sama tersebut, 15 diantaranya didanai oleh Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan, serta satu proyek didanai oleh Kementerian Federal Jerman untuk Lingkungan Hidup, Konservasi Alam dan Keamanan Nuklir.
Selain bidang kerja sama yang telah terjalin, adapun sejumlah bidang kerja sama bilateral baru terdiri dari sejumlah proyek, salah satunya proyek Indonesia-Jerman tentang pembangunan infrastruktur hijau atau Green Infrastructure Development dengan pembiayaan oleh Bank Pembangunan Jerman.
Proyek tersebut akan berfokus untuk mempromosikan pembangunan infrastruktur ramah iklim di Indonesia pada tiga sektor, yaitu pengelolaan sampah padat, pengelolaan air limbah dan angkutan umum perkotaan.
Selain itu, ada proyek Indonesia-Jerman tentang "Pencegahan Korupsi di Sektor Kehutanan" yang bertujuan untuk mencapai kontribusi yang ditetapkan secara nasional oleh Indonesia dalam konservasi hutan dan memerangi kejahatan di sektor kehutanan di Papua.
Proyek tersebut akan mendukung Indonesia untuk mengurangi laju deforestasi melalui peningkatan tata kelola hutan dan pencegahan korupsi.
Sementara proyek kerja sama "Perlindungan Sosial Adaptif" akan mendukung Indonesia dalam melindungi dan mempersiapkan penduduknya, memperkuat ketahanan masyarakat -- terutama kelompok miskin dan rentan -- terhadap perubahan iklim, kejadian cuaca ekstrem dan bencana alam.
Selanjutnya, proyek "rantai pendingin berbasis energi tenaga surya untuk ekonomi ramah lingkungan" bertujuan untuk menciptakan kerangka teknologi dan pasar untuk pengurangan emisi karbondioksida jangka panjang di sektor pendinginan dan energi di Indonesia.
Kemudian, dalam upaya mendukung pemerintah Indonesia di bidang iklim dan keanekaragaman hayati, kedua negara membentuk proyek kerja sama "Pusat Kegiatan Iklim dan Keanekaragaman Hayati Indonesia" yang bertujuan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam memperkuat pengarusutamaan dan implementasi kebijakan iklim dan keanekaragaman hayati.
Bagian kontribusi Jerman dari proyek kerja sama itu akan diimplementasikan oleh lembaga kerja sama internasional milik pemerintah Jerman, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH serta Physikalisch Technische Bundesanstalt (PTB), yang merupakan lembaga metrologi nasional pemerintah Jerman.
Kerja sama pembangunan antara Indonesia dan Jerman telah terjalin sejak 1958. Jerman telah turut berkontribusi dalam mendukung pembangunan di Indonesia.
Baca juga: Pameran Hannover Messe kembangkan hubungan Indonesia-Jerman
Baca juga: Menperin: Forum bisnis RI-Jerman bahas tren transformasi industri
Baca juga: RI-Jerman berkomitmen perkuat kemitraan Infrastruktur mutu
Jerman beri hibah Rp1,02 T dukung pembangunan berkelanjutan Indonesia
23 Juni 2021 14:22 WIB
Ilustrasi - Benderan Jerman dan Indonesia. ANTARA/Shutterstock/pri.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: