Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap menerjunkan pasukannya untuk menanggulangi terorisme manakala diperlukan, kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

"(Untuk) Penanganan teroris kita punya pasukan khusus. Manakala itu diperlukan, kemudian kebijakan politik memerintahkan kita bersama-sama dengan Polri, kita akan melakukan itu," ujar Agus Suhartono usai dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara di Jakarta, Selasa.

Namun, menurut Agus, keterlibatan TNI dalam memberantas tindakan terorisme masih harus menunggu aturan yang tengah dibahas bersama oleh semua pihak yang tergabung dalam Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

"Itu yang digodok bersama. Mudah-mudahan ke depan ada sinergi cukup bagus antara TNI dan Polri. Tapi pengarahan keterlibatan pada penanggulangan terorisme kita tunggu mekanisme dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme," katanya.

Agus menjelaskan saat ini TNI melakukan upaya peningkatan kemampuan pasukan khas dari berbagai angkatan.

"Pasukan khusus siap, kan tugas angkatan menyiapkan pasukannya. Kita selalu menyiapkan, sekarang mereka siap digunakan, tinggal bagaimana menggunakannya. Kita punya kemampuan," katanya.

Agus menyebutkan pasukan khusus yang siap diterjunkan diantaranya adalah Kopassus dari Angkatan Darat, Detasemen Jala Mangkara dari Angkatan Laut, Detasemen Bravo dari Angkatan Udara.

(D013/U002/S026)