Jakarta (ANTARA News) - Hewlett Packard dan Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Kemdiknas) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menyediakan perangkat pencetak buku-buku pelajaran elektronik yang tersedia di sistem Jejaring Pendidikan Nasional.
MoU tersebut untuk menjalankan misi Kemdiknas yang mencakup ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan, dan kepastian memperoleh pendidikan di seluruh penjuru negeri melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kata HP dalam siaran persnya, Senin.
Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh mengatakan kami berharap melalui MoU ini beberapa kendala dalam realisasi program buku sekolah elektronik (BSE) dapat teratasi. Penyediaan buku selama ini memang masih menjadi salah satu persoalan untuk memberikan pendidikan berkualitas.
Kemdiknas bertekad 2011 persoalan buku sudah harus selesai, termasuk didalamnya buku LKS atau sejenisnya. "MoU dengan HP memungkinkan kami memanfaatkan secara maksimal akses ke Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional) untuk memperoleh buku-buku cetak berkualitas yang terjangkau secara mudah dan murah," kata Nuh.
HP akan memberikan inovasi ‘solusi cetak cepat’ atau print-on-demand untuk mencetak BSE sesuai kebutuhan. Sebanyak 18 ribu sekolah yang telah memiliki akses Internet dan terhubung dengan Jardiknas kini mendapat keleluasaan untuk mengunduh dan mencetak buku-buku pelajaran berkualitas secara hemat.
Loh Khai Peng, Presiden Direktur HP Indonesia menekankan bahwa MoU berfokus pada pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan formal maupun nonformal.
"Kami memberi komitmen yang tinggi terhadap upaya peningkatan pendidikan melalui inovasi terbaik kami, produk-produk serta inisiatif untuk mendukung tujuan jangka panjang Pemerintah," ujar Loh Khai Peng.
Pierre Mirlesse, Vice President Managed Enterprise Solutions, Imaging & Printing Group, HP Asia Pacific & Japan mengungkapkan keprihatinannya pada pertumbuhan dan perkembangan kesehatan siswa dan lingkungan.
"Beban membawa tas sekolah terlalu berat dan dapat mengganggu kesehatan. BSE adalah solusi yang efektif sekaligus menekan dampak lingkungan karena mencetak buku dapat dilakukan hanya ketika benar-benar perlu," ujar Pierre.
Langkah penting Pemerintah melalui solusi cetak cepat ini akan memberi manfaat signifikan melalui buku-buku berkualitas yang kini dapat dengan mudah diperoleh secara terjangkau.
HP dan Kementerian Pendidikan Berdayakan BSE
28 September 2010 12:55 WIB
Pierre Mirlesse (kiri) bersalaman dengan Mendiknas Mohammad Nuh (kanan) disaksikan Loh Khai Peng (tengah). (Antara News/HP)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: