18 Juni-2 Juli, 10 RT ditetapkan sebagai kawasan zona merah
21 Juni 2021 22:44 WIB
Warga memasuki kawasan karantina wilayah terbatas atau lockdown skala mikro di Jalan Intan Berduri, Kawasan Sumur Batu, Jakarta Pusat, Rabu (9/6/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbarui data zona pengendalian virus corona di tingkat rukun tetangga (RT) se-Ibu Kota dengan menerapkan 10 RT sebagai zona merah COVID-19.
Berdasarkan data pada laman corona.jakarta.go.id, Senin, 10 RT tersebut tersebar di Jakarta Pusat satu RT, Jakarta Timur (3), Jakarta Barat (3) dan Jakarta Selatan (3). Data ini merupakan zona merah untuk periode 18 Juni sampai 2 Juli 2021.
Dalam data tersebut dipaparkan bahwa RT yang masuk kategori zona merah tersebut juga masuk ke dalam RT pengendalian ketat atau rawan dengan pembagian zona merah, oranye dan kuning.
Ada 892 RT di Jakarta Pusat masuk zona rawan, Jakarta Timur (1.594), lalu zona rawan di Jakarta Barat ada 1.733 RT. Kemudian ada 1.325 RT zona rawan di Jakarta Selatan, Jakarta Utara (1.061) dan di Kepulauan Seribu sebanyak enam RT.
Adapun rincian 10 RT yang masuk zona merah adalah:
Jakarta Pusat
1. RT 013 RW 009 Rawasari, Cempaka Putih
Jumlah kasus aktif COVID-19 di RT ini sebanyak 17 orang dengan total 12 rumah.
Jakarta Timur
2. RT 002 RW 001 Cililitan, Kramat Jati
Jumlah kasus aktif COVID-19 di RT ini sebanyak 11 orang dengan total 6 rumah.
3. RT 003 RW 001 Kelapa Dua Wetan, Ciracas
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 21 orang dengan total 7 rumah.
4. RT 005 RW 001 Kelapa Dua Wetan, Ciracas
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 34 orang dengan total 8 rumah.
Jakarta Barat
5. RT 006 RW 010 Cengkareng Barat, Cengkareng
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 18 orang dengan total 7 rumah.
6. RT 007 RW 005 Srengseng, Kembangan
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 15 orang dengan total 6 rumah.
7. RT 003 RW 003 Srengseng, Kembangan
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 19 orang dengan total 6 rumah.
Jakarta Selatan
8. RT 006 RW 001 Gandaria Selatan, Cilandak
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 17 orang dengan total 8 rumah.
9. RT 003 RW 005 Jagakarsa, Jagakarsa
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 63 orang dengan total 21 rumah.
10. RT 006 RW 003 Petogogan, Kebayoran Baru
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 9 orang dengan total 7 rumah.
Baca juga: 90 persen tempat tidur isolasi RS di DKI Jakarta telah terpakai
Baca juga: Lima pengemudi bus sekolah terpapar COVID-19 dievakuasi ke Wisma Atlet
Baca juga: Seorang ASN Sudin PRKP Jakpus meninggal karena COVID-19 Kasus positif COVID-19 yang ditemukan di DKI Jakarta dalam dua hari terakhir bertahan di angka sekitar 5.000. Pada Senin ditemukan sebanyak 5.014 kasus COVID-19 di Ibu Kota.
Data penyebaran COVID-19 di Indonesia yang dipublikasikan oleh Humas BNPB, Senin (21/6) menunjukkan kasus COVID-19 yang ditemukan di Jakarta terbanyak di antara provinsi lainnya.
Penemuan 5.000 lebih kasus COVID-19 di Jakarta merupakan yang kedua kali secara berturut. Pada Sabtu (20/6), kasus yang ditemukan di Jakarta lebih banyak dari hari ini, yakni 5.582 kasus.
Berdasarkan data pada laman corona.jakarta.go.id, Senin, 10 RT tersebut tersebar di Jakarta Pusat satu RT, Jakarta Timur (3), Jakarta Barat (3) dan Jakarta Selatan (3). Data ini merupakan zona merah untuk periode 18 Juni sampai 2 Juli 2021.
Dalam data tersebut dipaparkan bahwa RT yang masuk kategori zona merah tersebut juga masuk ke dalam RT pengendalian ketat atau rawan dengan pembagian zona merah, oranye dan kuning.
Ada 892 RT di Jakarta Pusat masuk zona rawan, Jakarta Timur (1.594), lalu zona rawan di Jakarta Barat ada 1.733 RT. Kemudian ada 1.325 RT zona rawan di Jakarta Selatan, Jakarta Utara (1.061) dan di Kepulauan Seribu sebanyak enam RT.
Adapun rincian 10 RT yang masuk zona merah adalah:
Jakarta Pusat
1. RT 013 RW 009 Rawasari, Cempaka Putih
Jumlah kasus aktif COVID-19 di RT ini sebanyak 17 orang dengan total 12 rumah.
Jakarta Timur
2. RT 002 RW 001 Cililitan, Kramat Jati
Jumlah kasus aktif COVID-19 di RT ini sebanyak 11 orang dengan total 6 rumah.
3. RT 003 RW 001 Kelapa Dua Wetan, Ciracas
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 21 orang dengan total 7 rumah.
4. RT 005 RW 001 Kelapa Dua Wetan, Ciracas
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 34 orang dengan total 8 rumah.
Jakarta Barat
5. RT 006 RW 010 Cengkareng Barat, Cengkareng
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 18 orang dengan total 7 rumah.
6. RT 007 RW 005 Srengseng, Kembangan
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 15 orang dengan total 6 rumah.
7. RT 003 RW 003 Srengseng, Kembangan
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 19 orang dengan total 6 rumah.
Jakarta Selatan
8. RT 006 RW 001 Gandaria Selatan, Cilandak
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 17 orang dengan total 8 rumah.
9. RT 003 RW 005 Jagakarsa, Jagakarsa
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 63 orang dengan total 21 rumah.
10. RT 006 RW 003 Petogogan, Kebayoran Baru
Jumlah kasus aktif Corona di RT ini sebanyak 9 orang dengan total 7 rumah.
Baca juga: 90 persen tempat tidur isolasi RS di DKI Jakarta telah terpakai
Baca juga: Lima pengemudi bus sekolah terpapar COVID-19 dievakuasi ke Wisma Atlet
Baca juga: Seorang ASN Sudin PRKP Jakpus meninggal karena COVID-19 Kasus positif COVID-19 yang ditemukan di DKI Jakarta dalam dua hari terakhir bertahan di angka sekitar 5.000. Pada Senin ditemukan sebanyak 5.014 kasus COVID-19 di Ibu Kota.
Data penyebaran COVID-19 di Indonesia yang dipublikasikan oleh Humas BNPB, Senin (21/6) menunjukkan kasus COVID-19 yang ditemukan di Jakarta terbanyak di antara provinsi lainnya.
Penemuan 5.000 lebih kasus COVID-19 di Jakarta merupakan yang kedua kali secara berturut. Pada Sabtu (20/6), kasus yang ditemukan di Jakarta lebih banyak dari hari ini, yakni 5.582 kasus.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021
Tags: