Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi meminta Pemerintah Provinsi Riau membangun kepercayaan petani di daerahnya agar mereka merasa nyaman untuk mendorong peningkatan produksi.
"Membangun kepercayaan petani menjadi langkah strategis untuk perkembangan pertanian di Riau, kalau produksi meningkat maka pangan akan surplus di Riau, dan kalau sudah surplus maka penyakit pada masyarakat yang macam radikalisasi dan lain bisa teratasi," kata Harvick Hasnul Qolbi saat meninjau Desa Agrowisata Kecamatan Rumbai Barat, Pekanbaru, Riau, Senin.
Ia menjelaskan pemerintah menaruh harapan besar pada sektor pangan ini, sehingga dirinya sangat berkomitmen untuk datang ke daerah untuk memberi keyakinan bahwa pemerintah ada bersama petani.
Pihaknya juga berharap dengan kunjungannya ke Riau dapat membawa berkah selain itu beragam masukan dari petani dan Pemprov Riau akan ditampung untuk mendorong kebijakan pertanian.
"Mudah-mudahan kunjungan saya kali ini membawa berkah, sekalian memberikan masukan kira-kira kebijakan apa pada pemerintah pusat yang bisa diserap daerah," katanya.
Ia menekankan bahwa pemerintah perlu berpihak pada petani karena ekonomi Indonesia adalah ekonomi paramida. Jika yang di bawah sudah kesulitan maka sama dengan yang di atas.
"Apalagi Presiden Joko Widodo menginginkan terciptanya ketahanan pangan di masyarakat, sehingga kita tak bergantung pada impor lagi. Impor itu sudah seperti kebiasan (harus ditinggalkan) dan lebih mengutamakan keberpihakan kepada petani," katanya.
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution saat mendampingi Wamentan Harvick Hasnul Qolbi mengatakan Pemprov Riau menempatkan sektor pertanian menjadi prioritas pada saat pandemi COVID-19.
"Beberapa waktu yang lalu kami telah mengajak masyarakat dan beberapa pemerintah daerah setempat untuk melakukan gerakan penyediaan pangan daerah dengan memanfaatkan lahan tidur, tumpangsari, replanting perkebunan, penggunaan perkarangan perkantoran dan rumah serta peningkatan dan perluasan areal tanam baru," katanya.
Kebijakan ini, katanya, dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, menjaga ketersediaan ketahanan pangan bagi masyarakat serta stabilisasi harga pangan akibat dampak pandemi COVID-19.
Karenanya, katanya lagi, pada masa pandemi COVID-19, pertanian tidak boleh berhenti dan harus terus bergerak dalam memproduksi pangan.
Baca juga: Kunjungi Pupuk Kaltim, Wamentan: Stok pupuk aman untuk Musim Tanam II
Baca juga: Wamentan Harvick sebut korporasi petani patut dapat dukungan penuh
Baca juga: Wamentan puji semangat industrialisasi sektor pertanian di NTB
Wamentan minta pemda bangun kepercayaan petani tingkatkan produksi
21 Juni 2021 20:59 WIB
Ilustrasi - Produksi jagung petani. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Pewarta: Frislidia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: