Jakarta (ANTARA) - PT Kimia Farma Diagnostika atau KFD sebagai anak usaha PT. Kimia Farma Apotek sekaligus bagian dari PT Kimia Farma Tbk berencana untuk melakukan vaksinasi gotong royong ke perusahaan sektor pertambangan.

"Apalagi sektor yang akan kita lakukan penyuntikan vaksinasi gotong royong? Kita akan memasuki wilayah Kalimantan dan Sumatera untuk menjangkau klaster sektor usaha pertambangan," ujar Plt. Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Candra dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.

Menurut Agus, klaster pertambangan juga penting karena jangan sampai produktivitas pertambangan terganggu oleh pandemi Covid-19.

"Jadi kita tahap berikutnya akan memasuki sektor pertambangan di wilayah Sumatera dan Kalimantan," katanya.

Dia juga menyampaikan bahwa untuk sektor pertambangan beberapa yang sudah bekerjasama terkait vaksinasi gotong royong ini, di mana mulai penyuntikan pada awal Juli dengan Grup Astra maupun beberapa grup perusahaan sektor pertambangan yang akan dilakukan penyuntikan.

Kemudian KFD juga akan melakukan penyuntikan terhadap perusahaan-perusahaan pertambangan di Sulawesi.

Di samping itu, Agus juga menambahkan bahwa pihaknya berencana untuk memberikan perhatian khusus kepada sektor pariwisata yang saat ini sedang menghadapi tantangan cukup berat.

"Kemungkinan kita akan membantu juga bagaimana caranya Bali bisa dibuka kembali atau bagaimana kemudian beberapa destinasi pariwisata unggulan Indonesia bisa dibuka dengan cara melalui vaksinasi maupun layanan kesehatan lainnya," katanya.

Sebelumnya PT Kimia Farma Diagnostika atau KFD sebagai anak usaha PT. Kimia Farma Apotek sekaligus bagian dari PT Kimia Farma Tbk melakukan vaksinasi terhadap 14.800 karyawan BP Indonesia di Kilang Tangguh LNG, Papua Barat secara bertahap.

Plt. Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Candra mengatakan bahwa vaksinasi karyawan bp Indonesia di Papua Barat ini secara bertahap awal mulanya adalah dari 2.000 karyawan yang dilakukan untuk vaksinasi di batch pertama bagi karyawan yang bekerja di Kilang Tangguh LNG, Teluk Bintuni, Papua Barat.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa hal ini dikarenakan Kilang Tangguh LNG merupakan proyek strategis nasional yang tidak boleh berhenti produksinya yang memasok gas bagi PLTGU di wilayah-wilayah Indonesia maupun kebutuhan ekspor ke beberapa negara.

Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong digelar di Bogor, targetkan 5.000 karyawan
Baca juga: Mendag: Vaksinasi gotong royong bakal percepat pemulihan perdagangan
Baca juga: Direksi baru KFD pastikan layanan tes antigen sesuai prosedur