Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan 90 persen tempat tidur isolasi di rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 telah terpakai kendati kapasitasnya terus ditambah, bahkan sudah lebih 10 ribu ruang isolasi dan "Intensive Care Unit" (ICU).

"Saat ini ada 90 persen keterpakaian tempat tidur isolasi (tersisa 10 persen dari 9.000), sedangkan ICU 81 persen (tersisa 19 persen dari 1.000)," kata Kepala DInas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota DKI, Senin.

Widyastuti menjelaskan, saat ini ada 106 rumah sakit di Jakarta yang menangani pasien COVID-19 dan 13 RS di antaranya didedikasikan seutuhnya untuk penanganan pasien COVID-19. Sedangkan RS lainnya tetap menerima pasien dengan keluhan lain.

"Kami tidak hanya menyiapkan rawat inap, tapi juga tempat rawatan apabila ada pasien COVID-19 yang memerlukan tindakan operasi. Misalnya ibu hamil yang ingin menjalani operasi," katanya.

Widyastuti mengatakan, penambahan kasus tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga anak-anak.

Namun, dia meminta kepada masyarakat agar tidak berbondong-bondong ke rumah sakit, termasuk ke wisma yang disediakan Pemprov DKI sebagai fasilitas isolasi terkendali.

Dia juga mengimbau bagi orang tanpa gejala (OTG) hendaknya menjalani isolasi mandiri di rumah.

Apalagi, ketersediaan ruang inap di wisma yang disediakan DKI juga hampir penuh. "Saat ini posisi keterisiannya cepat sekali, jadi penuh," katanya.

Baca juga: Lima pengemudi bus sekolah terpapar COVID-19 dievakuasi ke Wisma Atlet
Baca juga: Kelurahan Kayu Putih rayakan HUT DKI Jakarta dengan bagi-bagi masker
Pasien COVID-19 di wilayah Ciracas, Jakarta Timur dievakuasi menggunakan bus jemputan sekolah untuk diantar menuju kamar isolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta Pusat, Kamis (10/12/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)
Meski demikian, jika kondisi rumah tidak memadai sebagai tempat isolasi, mereka dapat melapor kepada petugas untuk dicarikan solusi.

Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan Rumah Susun (rusun) Nagrak Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tempat isolasi.

"Sebetulnya, poinnya adalah bukan masalah jumlah (ketersediaan tempat tidur), tapi bagaimana kita mengajak warga lebih menjaga supaya tidak tertular. Tentu dengan menaati prokes dengan baik dan benar," ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang masuk pada Minggu (20/6), penambahan kasus COVID-19 di Jakarta mencapai 5.582 orang dalam sehari.

Angka itu naik dibanding data sehari sebelumnya atau pada Sabtu (19/6) lalu, yang menembus 4.895 orang per hari. Hingga Minggu (20/6), kasus aktif di Jakarta mencapai 30.142 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, pada Minggu (20/6) kemarin, pihaknya melakukan pengetesan PCR sebanyak 19.572 spesimen.

"Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 16.636 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 5.582 positif dan 11.054 negatif," kata Dwi.
Baca juga: Di tengah lonjakan COVID-19, DKI hanya miliki dana Rp11 triliun