Menteri PMK tinjau kesiapan RSLI tangani tambahan pasien COVID-19
21 Juni 2021 18:35 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy saat menerima buku dari tim medis dan relawan di sela meninjau kesiapan Rumah Sakit Lapangan Indrapura di Surabaya, Senin (21/6/2021). ANTARA/HO-Relawan RSLI
Surabaya (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau kesiapan Rumah Sakit Lapangan Indrapura di Surabaya dalam menangani penambahan pasien COVID-19, khususnya pascalonjakan di sejumlah daerah di Tanah Air.
"Bagaimana keadaan dan persiapan di sini?," tanya Menko PMK Muhadjir kepada Penanggung Jawab RSLI Surabaya Laksma TNI dr. I Dewa Gede Nalendra, Sp.B, Sp.BTKV di sela peninjauan, Senin.
Baca juga: Menko PMK terpesona melihat kemewahan RS Muhammadiyah di Makassar
Menko PMK didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama sejumlah koordinator Satgas Penanganan COVID-19 Jatim.
Pada kesempatan tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menanyakan cara menangani para pasien hasil penyekatan Suramadu dan upaya menghadapi jumlah pasien ke depan.
Sementara itu, dr Nalendra menjelaskan bahwa penanganan pasien hasil penyekatan Suramadu sama dengan lainnya, namun juga dilakukan pendekatan kultural serta pendampingan khusus dari relawan pendamping Program Pendampingan Keluarga Pasien COVID-19 (PPKPC) RSLI.
"Kebutuhan dasar untuk menjalani perawatan selama 10-14 hari juga dicukupi, karena beberapa pasien belum mempunyai kesiapan peralatan sehari-hari untuk menjalani perawatan," ucap dia.
Terkait adanya empat orang dengan varian Delta (India), kata Nalendra, penanganan medis dilakukan monitoring dan pemantauan lebih intensif.
"Dua orang sudah terkonfirmasi negatif dan diperbolehkan kembali ke daerah asal. Dua orang lainnya kondisinya stabil dan semoga segera sembuh," katanya.
Untuk kesiapan ke depan, pihaknya telah menyiapkan rencana khusus apabila jumlah pasien COVID-19 semakin meningkat, termasuk penambahan tenaga kesehatan.
Baca juga: Menko PKM: COVID-19 virus pintar, menyerang saat lengah
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 bangunkan percaya diri relawan korban kekerasan
Ia juga melaporkan ke Menko PMK bahwa kapasitas tempat tidur di RSLI hingga hari ini sebanyak 410 unit, dan sudah disiapkan rencana penggunaan ruangan di Museum Kesehatan untuk tambahan sejumlah 24 unit di lantai satu, serta 50-75 unit di lantai dua.
"RSLI siap bila sewaktu-waktu ditugasi menambah kapasitas dan daya tampung pasien untuk antisipasi membeludaknya pasien COVID-19," tuturnya.
Pada kesempatan sama, tim relawan RSLI memberikan dua buku kepada Menko PMK tentang kinerja selama setahun mengabdi, memberikan dukungan dan edukasi kepada pasien, keluarga maupun masyarakat.
"Bagaimana keadaan dan persiapan di sini?," tanya Menko PMK Muhadjir kepada Penanggung Jawab RSLI Surabaya Laksma TNI dr. I Dewa Gede Nalendra, Sp.B, Sp.BTKV di sela peninjauan, Senin.
Baca juga: Menko PMK terpesona melihat kemewahan RS Muhammadiyah di Makassar
Menko PMK didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama sejumlah koordinator Satgas Penanganan COVID-19 Jatim.
Pada kesempatan tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menanyakan cara menangani para pasien hasil penyekatan Suramadu dan upaya menghadapi jumlah pasien ke depan.
Sementara itu, dr Nalendra menjelaskan bahwa penanganan pasien hasil penyekatan Suramadu sama dengan lainnya, namun juga dilakukan pendekatan kultural serta pendampingan khusus dari relawan pendamping Program Pendampingan Keluarga Pasien COVID-19 (PPKPC) RSLI.
"Kebutuhan dasar untuk menjalani perawatan selama 10-14 hari juga dicukupi, karena beberapa pasien belum mempunyai kesiapan peralatan sehari-hari untuk menjalani perawatan," ucap dia.
Terkait adanya empat orang dengan varian Delta (India), kata Nalendra, penanganan medis dilakukan monitoring dan pemantauan lebih intensif.
"Dua orang sudah terkonfirmasi negatif dan diperbolehkan kembali ke daerah asal. Dua orang lainnya kondisinya stabil dan semoga segera sembuh," katanya.
Untuk kesiapan ke depan, pihaknya telah menyiapkan rencana khusus apabila jumlah pasien COVID-19 semakin meningkat, termasuk penambahan tenaga kesehatan.
Baca juga: Menko PKM: COVID-19 virus pintar, menyerang saat lengah
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 bangunkan percaya diri relawan korban kekerasan
Ia juga melaporkan ke Menko PMK bahwa kapasitas tempat tidur di RSLI hingga hari ini sebanyak 410 unit, dan sudah disiapkan rencana penggunaan ruangan di Museum Kesehatan untuk tambahan sejumlah 24 unit di lantai satu, serta 50-75 unit di lantai dua.
"RSLI siap bila sewaktu-waktu ditugasi menambah kapasitas dan daya tampung pasien untuk antisipasi membeludaknya pasien COVID-19," tuturnya.
Pada kesempatan sama, tim relawan RSLI memberikan dua buku kepada Menko PMK tentang kinerja selama setahun mengabdi, memberikan dukungan dan edukasi kepada pasien, keluarga maupun masyarakat.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: