Megawati mengatakan itu saat meresmikan baileo atau rumah adat Maluku, monumen, dan jalan Ir Soekarno di Masohi, Maluku Tengah, secara virtual di Jakarta, Senin.
Baca juga: Megawati resmikan rumah adat dan jalan Bung Karno di Maluku Tengah
"Dulu saya pekikkan 'merdeka', orang menertawakan saya. Katanya, sudah merdeka, kenapa pekik-pekik merdeka? Itu sebenarnya saya lakukan untuk mengingatkan bahwa kita adalah bangsa merdeka. Jangan mau dijajah lagi," kata Megawati.
Menurutnya, setelah salam merdeka ini, sebaiknya dilanjutkan dengan 'Salam Pancasila'.
Baca juga: Megawati sebut pemimpin strategik harus turun ke rakyat
Putri sulung Bung Karno itu lalu bercerita dirinya ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang bertujuan agar Pancasila tidak hanya di mulut masyarakat Indonesia, namun ideologi itu benar-benar hidup di hati dan dilaksanakan.
Megawati menyatakan, gotong royong harus selalu diingat karena tak ada bangsa yang bisa membangun dirinya sendiri. Dia mengaku sedih karena masih ada saja yang bertempur antarwarga bangsa sendiri, seperti di Timur Tengah.
Dia menceritakan pengalamannya saat menjadi Wakil Presiden RI. Saat itu, Megawati harus menangani konflik di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca juga: Megawati Soekarnoputri resmi sandang gelar profesor kehormatan
Untuk itu, karena bertepatan dengan peresmian, Megawati meminta agar warga Provinsi Maluku bekerja sama dan bersatu padu membangun wilayahnya.
"Karena banyak sekali tugas kita. Misalnya bagaimana mencegah pandemi ini. Kita harus disiplin. Sering saya lihat kita kurang disiplin," ujar Ketua Umum PDIP ini.
"Masukkan pengetahuan di Maluku Tengah ini, kearifan lokalnya diperkenalkan lagi kepada generasi mudanya sehingga dengan demikian akan terbangun generasi baru yang pintar, tangguh, dan bisa menghadapi tantangan peradaban baru," kata Megawati.