Dukung ketahanan pangan, YDBA ajak milenial masuk sektor pertanian
21 Juni 2021 11:25 WIB
Ilustrasi: Petani memanen padi menggunakan mesin potong padi modern di areal persawahan Desa Bulakpacing, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Jakarta (ANTARA) - Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) mengajak generasi muda atau milenial Indonesia untuk terjun bertani atau masuk ke bisnis sektor pertanian dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.
"Begitu banyak peluang bisnis yang dapat dimaksimalkan dalam sektor pertanian, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi yang mendukung anak muda untuk terlibat dalam sektor pertanian," ujar Ketua Pengurus YDBA Sigit P Kumala dalam Jelajah Virtual UMKM di Jakarta, Senin.
Menurut Sigit, saat ini banyak generasi muda atau milenial yang belum tertarik menjadi petani atau terjun ke bisnis sektor pertanian. Profesi atau bisnis di sektor pertanian bagi generasi muda dirasa kurang menarik dan kurang menjanjikan dari segi penghasilan.
Berdasarkan data pusat statistik, jumlah petani pada 2019 mencapai 33,4 juta orang di mana dari jumlah tersebut petani muda hanya sekitar 8 persen atau setara dengan 2,7 juta orang.
"Hal tersebut menjadi catatan kita bersama bagaimana kita atau generasi muda dapat terlibat untuk memajukan sektor pertanian yang mendukung perekonomian dan ketahanan pangan nasional," kata Sigit.
Dalam jelajah virtual kali ini turut hadir CEO dan Co-Founder Sayurbox, Amanda Susanti serta Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kayuh Baimbai Tapin, Kalimantan Selatan, Misrani.
Misrani mengajak generasi muda untuk jangan pernah ragu untuk bertani atau terjun ke bisnis sektor pertanian, mengingat sektor pertanian Indonesia sangat menjanjikan.
Bisnis di sektor pertanian merupakan satu-satunya usaha yang bisa bertahan dibandingkan dengan sektor usaha-usaha lainnya.
"Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini banyak sekali masyarakat yang kehilangan usaha atau pekerjaan di sektor-sektor non-pertanian, namun hanya ada satu sektor yang terus bertahan yakni sektor pertanian," ujar Misrani.
Dalam kesempatan sama, CEO dan Co-Founder Sayurbox, Amanda Susanti menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam sektor agrikultur, sayangnya sektor tersebut saat ini masih dipandang kurang seksi bagi generasi muda.
Kendati demikian sekarang waktunya semua persepsi tersebut diubah karena sektor pertanian menjadi industri yang sangat seksi saat ini, apalagi kondisi lahan Indonesia yang subur serta kemajuan teknologi yang terus berkembang dan akses edukasi ke sektor pertanian ini juga berkembang.
"Semoga generasi muda Indonesia mulai berani untuk bertani dan terjun ke bisnis sektor pertanian, dan sekarang adalah waktunya," kata Amanda.
Baca juga: AHY dorong generasi muda majukan sektor pertanian Indonesia
Baca juga: Membangkitkan gairah bagi petani muda di Nusantara
Baca juga: Generasi muda diajak garap peluang wirausaha pertanian di daerah
"Begitu banyak peluang bisnis yang dapat dimaksimalkan dalam sektor pertanian, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi yang mendukung anak muda untuk terlibat dalam sektor pertanian," ujar Ketua Pengurus YDBA Sigit P Kumala dalam Jelajah Virtual UMKM di Jakarta, Senin.
Menurut Sigit, saat ini banyak generasi muda atau milenial yang belum tertarik menjadi petani atau terjun ke bisnis sektor pertanian. Profesi atau bisnis di sektor pertanian bagi generasi muda dirasa kurang menarik dan kurang menjanjikan dari segi penghasilan.
Berdasarkan data pusat statistik, jumlah petani pada 2019 mencapai 33,4 juta orang di mana dari jumlah tersebut petani muda hanya sekitar 8 persen atau setara dengan 2,7 juta orang.
"Hal tersebut menjadi catatan kita bersama bagaimana kita atau generasi muda dapat terlibat untuk memajukan sektor pertanian yang mendukung perekonomian dan ketahanan pangan nasional," kata Sigit.
Dalam jelajah virtual kali ini turut hadir CEO dan Co-Founder Sayurbox, Amanda Susanti serta Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kayuh Baimbai Tapin, Kalimantan Selatan, Misrani.
Misrani mengajak generasi muda untuk jangan pernah ragu untuk bertani atau terjun ke bisnis sektor pertanian, mengingat sektor pertanian Indonesia sangat menjanjikan.
Bisnis di sektor pertanian merupakan satu-satunya usaha yang bisa bertahan dibandingkan dengan sektor usaha-usaha lainnya.
"Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini banyak sekali masyarakat yang kehilangan usaha atau pekerjaan di sektor-sektor non-pertanian, namun hanya ada satu sektor yang terus bertahan yakni sektor pertanian," ujar Misrani.
Dalam kesempatan sama, CEO dan Co-Founder Sayurbox, Amanda Susanti menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam sektor agrikultur, sayangnya sektor tersebut saat ini masih dipandang kurang seksi bagi generasi muda.
Kendati demikian sekarang waktunya semua persepsi tersebut diubah karena sektor pertanian menjadi industri yang sangat seksi saat ini, apalagi kondisi lahan Indonesia yang subur serta kemajuan teknologi yang terus berkembang dan akses edukasi ke sektor pertanian ini juga berkembang.
"Semoga generasi muda Indonesia mulai berani untuk bertani dan terjun ke bisnis sektor pertanian, dan sekarang adalah waktunya," kata Amanda.
Baca juga: AHY dorong generasi muda majukan sektor pertanian Indonesia
Baca juga: Membangkitkan gairah bagi petani muda di Nusantara
Baca juga: Generasi muda diajak garap peluang wirausaha pertanian di daerah
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: