Banjarmasin (ANTARA) - Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rudi Fakhriadi, SKM, MKes, mengingatkan masyarakat Kalimantan Selatan harus mewaspadai penyebaran Covid-19 varian Delta dari mobilitas masyarakat Pulau Jawa.
"Potensi varian Delta untuk menyebar sangat besar, karena tingginya mobilitas masyarakat dari Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan termasuk Kalimantan Selatan," terang dia di Banjarmasin, Minggu.
Menurut dia, kemunculan varian Delta tak bisa disepelekan mengingat keganasannya dalam penularan lebih tinggi dari Covid-19 biasa.
Baca juga: Kasus infeksi virus corona varian Delta di Jawa Timur bertambah
Varian Delta atau istilah lainnya adalah B.1.617.2 merupakan mutasi ganda dari Covid-19 varian India yaitu B.1.617. Varian ini lebih menular karena virus dapat menurunkan imunitas seseoarang.
Ia mengutip penelitian Chang Liu dan kawan-kawan menunjukkan varian Delta dapat menurunkan imunitas pada orang yang telah divaksin, orang yang baru sembuh dan orang yang mendapatkan terapi plasma kovalesens.
Baca juga: WHO: Secara global varian COVID Delta jadi dominan
Karena penurunan imunitas inilah yang menyebabkan orang yang terinfeksi varian Delta menunjukkan gejala lebih parah, sehingga perlu penanganan rumah sakit.
Menurut Public Eealth England, kata dia, pasien yang terinfeksi varian Delta berisiko 2,61 kali untuk dirawat inap di rumah sakit dan 1,67 kali untuk mengalami pemburukan, sehingga memerlukan penanganan darurat.
Baca juga: Pejabat: Lonjakan COVID-19 di Moskow kemungkinan karena varian baru
"Hal ini terbukti dengan meningkatnya BOR ruang rawat inap Covid-19 dan ICU pada daerah yang ditemukan varian Delta seperti Jakarta dan Jawa Tengah," beber anggota Tim Pakar ULM untuk Percepatan Penanganan Covid-19 itu.
Adapun kenaikan kasus Covid-19 yang selalu melewati angka 12.000 kasus dalam tiga hari terakhir di Indonesia, tambah dia, menunjukkan terjadinya peningkatan penularan di masyarakat yang salah satunya dipicu menyebarnya varian baru Covid-19, khususnya varian Delta.
Baca juga: Pakar ungkap keganasan varian Delta
"Hingga saat ini tidak ada obat yang bisa menyembuhkan Covid-19 selain ikhtiar vaksinasi untuk menurunkan risiko munculnya gejala berat dan mencegah perburukan kondisi. Satu-satunya cara paling efektif adalah mencegahnya dengan penerapan protokol kesehatan yang baik pada seluruh masyarakat dan pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment) yang maksimal oleh pemerintah," tandasnya.
Waspadai COVID-19 varian Delta dari mobilitas masyarakat Pulau Jawa
20 Juni 2021 23:03 WIB
Dokumentasi tim Brimob Polda Kalimantan Selatan membantu proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. ANTARA/Firman
Pewarta: Firman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021
Tags: